Senin, 06/05/2024 - 12:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Korsel dan AS Lakukan Latihan Militer Terbesar

ADVERTISEMENTS

 SEOUL — Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Jumat (3/3/2023), bahwa akan mengadakan latihan lapangan bersama terbesar dalam lima tahun akhir bulan ini. AS menerbangkan pengebom B-1B jarak jauh ke Semenanjung Korea dalam sebuah pertunjukan kekuatan melawan Korea Utara (Korut).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurut militer Korsel dan AS, mereka akan melakukan latihan Freedom Shield, pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer, dari 13 hingga 23 Maret. Kegiatan ini untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons, serta pelatihan lapangan bersama skala besar yang terpisah atau Warrior Shield FTX.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Juru bicara militer AS Kolonel Isaac L. Taylor mengatakan, pelatihan lapangan akan mencakup latihan amfibi gabungan. Ukuran latihan itu akan kembali ke skala latihan lapangan musim semi terbesar sebelumnya atau disebut Foal Eagle.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kedua negara terakhir kali melakukan Foal Eagle pada 2018. Mereka kemudian membatalkan atau mengurangi beberapa latihan gabungan untuk mendukung diplomasi yang ketika itu berjalan dengan Korut dan menjaga dari pandemi Covid-19. Namun baru-baru ini, kedua negara telah memperluas latihan militer bersama mereka dalam menghadapi ancaman nuklir Korut yang berkembang.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Gelombang Panas Terjang Asia, Sekolah di Beberapa Negara Terpaksa Ditutup Sementara

Pyongyang telah mengancam akan mengambil tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap latihan semacam itu. Kemungkinan Korut akan menanggapi pelatihan yang akan datang dengan uji coba rudal karena dipandang sebagai latihan invasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tapi sebelum memulai latihan besar itu, AS menurunkan B-1B pada Jumat. Penerbangan pertama pesawat tersebut dalam pelatihan udara bersama dengan pesawat tempur Korsel sejak 19 Februari. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, penggunaan B-1B menunjukkan tekad dan kemampuan AS untuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir, dalam membela sekutunya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Korut sangat sensitif terhadap penyebaran B-1B yang mampu membawa muatan senjata konvensional yang besar. Pyongyang telah menanggapi penerbangan beberapa B-1B sebelumnya dengan meluncurkan uji coba dua rudal jarak pendek pada hari berikutnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Negara tetangga Korsel telah menguji coba lebih dari 70 rudal tahun lalu dan beberapa lagi tahun ini. Banyak rudal adalah senjata berkemampuan nuklir yang dirancang untuk menyerang daratan AS dan Korsel.

Berita Lainnya:
Dubes Rusia: Larangan Perdagangan Logam oleh AS Sangat Politis

Korut juga mengancam akan menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu dalam potensi konflik dengan AS dan Korsel. Militer AS telah memperingatkan bahwa penggunaan senjata nuklir akan mengakibatkan berakhirnya rezim yang pemimpin negara tersebut.

Pada Januari, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, AS juga akan meningkatkan penyebaran senjata canggih seperti jet tempur dan pengebom ke Semenanjung Korea. Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korut Kwon Jong-gun mengatakan, satu-satunya cara mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea adalah AS membatalkan rencananya mengerahkan aset strategis di Korsel dan menghentikan latihan bersama.

Kwon mengatakan, jika AS melanjutkan praktik permusuhan dan provokatif terhadap Korut, itu dapat dianggap sebagai deklarasi perang. Pyongyang sebelumnya telah mengeluarkan retorika serupa di saat permusuhan dengan Washington dan Seoul. 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi