Minggu, 26/05/2024 - 21:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran-Saudi, Berseteru Kemudian Berdamai 

DUBAI – Iran dan Arab Saudi bersepakat memulihkan hubungan melalui mediasi Cina, Jumat (10/3/2023). Mereka akan membuka kembali kedubes masing-masing dalam kurun dua bulan. Perseteruan memenuhi hubungan dua negara sebelum akhirnya akur kembali. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Pada 2011, misalnya, saat Arab Spring. Kala itu, muncul aksi massa di seantero Timur Tengah menolak status quo. Saudi menuduh Iran memicu aksi di Bahrain menentang kerajaan dan mengirim 1.000 tentara menghentikn demonstrasi itu. Iran menolak tuduhan tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Tahun yang sama, pecah perang Suriah. Seperti dilansir Aljazirah, Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad memperoleh dukungan Iran guna mengatasi oposisi. Saudi memihak oposisi, kemudian bergabung bersama koalisi bentukan AS untuk memerangi ISIS pada 2014.

Empat tahun kemudian, perang di Yaman meletus. Saudi mendukung pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional dan menargetkan kantong-kantong pasukan Houthi yang beraliansi dengan Iran.

Musibah haji di Mina, Makkah  pada 2015 juga memicu perseteruan. Peristiwa ini desak-desakan jamaah ini membuat sekitar 2.000 jamaah haji meninggal, 400 di antaranya asal Iran. Iran mengatakan, Saudi salah kelola penyelenggaraan haji ini. Saudi tak terima.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Israel Beri Tenggat Hamas Satu Pekan untuk Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata

Setehun kemudian, Saudi memutuskan hubungan dengan Iran. Ini bermula, empat bulan setelah musibah haji, Saudi mengeksekusi Nimr al-Nimr, ulama Syiah terkemuka yang mengkritik Saudi. Aksi massa di Teheran, Iran menyerbu Kedubes Saudi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Iran, pada 2016 itu, tak mengirimkan jamaah haji. Saudi meluncurkan stasiun televisi berbahasa Persia menyiarkan prosesi haji. Iran mendorong negara-negara Muslim agar Saudi tak lagi mengendalikan penyelengaraan haji.

Ketegangan terjadi lagi. Pada Juni 2017, Saudi bersama sekutunya yaitu  UEA, Bahrain, dan Mesir memblokade Qatar karena dianggap terlalu dekat dengan Iran dan mendukung terorisme. Qatar menentang tuduhan itu. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Beberapa bulan berselang, November 2017, Saudi mengadang rudal balistik di atas Bandara Internasional Riyadh. Diduga, rudal itu dipasok Iran dan ditembakkan kelompok Houthi dari Yaman. Dua tahun peristiwa serupa terjadi. 

Berita Lainnya:
Simpan 500 Jasad Rakyat Palestina, Israel Dinilai Menghina Martabat Manusia

Saudi menunjuk hidung Iran atas serangkaian serangan terhadap wilayahnya, termasuk pada fasilitas produksi minyak. Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pada 2020, komandan militer Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani terbunuh.

Serangan pesawat nirawak AS, merenggut nyawa Soleimani di Baghdad Irak. Atas kejadian ini, pejabat Saudi merayakan serangan itu. Namun tak lama berlalu, pada April 2021, Iran dan Saudi melakukan mereka melakukan pembicaraan langsung pertama di Baghdad.

Antara April dan September 2022, empat putaran perundingan Iran-Saudi berjalan. Dimediasi oleh Irak dan Oman. Setelah pembicaraan kelima berjalan, penasihat pemimpin spiritual Iran mendorong Iran-Saudi membuka kembali kedubes masing-masing. 

Selanjutnya, Presiden Cina Xi Jinping terbang ke Saudi, berbicara dengan putra mahkota Muhammad bin Salman. Di sisi lain, Presiden Iran Ibrahim Raisi ke Cina. Bertemu Xi pada Februari 2023. Pada 10 Maret 2023, Iran-Saudi sepakat berdamai. 

sumber : ap, reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi