Selasa, 30/04/2024 - 16:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Tuduh Drone AS Himpun Data Pengintaian untuk Pasukan Ukraina

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON – Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengomentari jatuhnya pesawat nirawak atau drone MQ-9 Reaper milik AS di Laut Hitam, Selasa (14/3/2023). Dia menyebut, drone AS telah mengumpulkan data pengintaian yang digunakan pasukan Ukraina untuk menyerang Rusia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Antonov menyoroti pernyataan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby yang menyebut bahwa drone AS melakukan penerbangan lintas di Laut Hitam setiap hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Apa yang mereka (pesawat drone) lakukan ribuan mil jauhnya dari AS? Jawabannya jelas, mereka mengumpulkan intelijen yang kemudian digunakan oleh rezim Kiev untuk menyerang angkatan bersenjata dan wilayah kami,” ujar Antonov, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia menjelaskan, MQ-9 adalah drone tempur serbaguna yang dapat membawa 1.700 kilogram bahan peledak. “Dapatkah Anda membayangkan pesawat atau drone jenis ini di dekat New York atau San Francisco? Dapatkah Anda membayangkan reaksi media AS dan Pentagon terhadap drone semacam itu?” kata Antonov kepada awak media setelah konsultasi di Departemen Luar Negeri AS.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Norwegia Serukan Lanjut Pendanaan UNRWA

Antonov mengungkapkan, aktivitas yang tak dapat diterima dari militer AS di dekat perbatasan Rusia memprihatinkan. “Yang paling penting, saya pikir pesawat dan kapal AS tidak memiliki urusan di dekat perbatasan Federasi Rusia,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Drone MQ-9 Reaper milik AS jatuh di Laut Hitam pada Selasa lalu. Menurut AS, salah satu dari dua jet Su-27 milik Rusia menghantam baling-baling drone tersebut. Akibatnya drone tak dapat dikendalikan dan dioperasikan. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa kecelakaan di atas Laut Hitam terjadi karena drone AS melakukan manuver tajam. Moskow mengklaim pesawatnya tidak melakukan kontak.

Berita Lainnya:
Gelombang Panas Diduga Sebabkan Dua Orang Warga India Meninggal Dunia  

Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut. “Jika pesannya adalah mereka (Rusia) ingin menghalangi atau mencegah kami terbang dan beroperasi di wilayah udara internasional, di atas Laut Hitam, maka pesan itu akan gagal. Kami akan terus terbang dan beroperasi di wilayah udara internasional, di atas perairan internasional. Laut Hitam bukan milik satu bangsa,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Insiden jatuhnya drone MQ-9 Reaper milik AS dikhawatirkan memicu eskalasi ketegangan antara Rusia dan Barat. Sejak perang di Ukraina pecah pada Februari tahun lalu, hubungan Moskow dengan Barat tak dapat diprediksi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi