Sabtu, 27/04/2024 - 04:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Tak Khawatir Seperti SVB, Dirut Bank Jago: Diversifikasi Cukup Baik

ADVERTISEMENTS

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyampaikan paparan kinerja 2022 di Jakarta, Jumat (17/3/2023). Sepanjang tahun 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 76 persen menjadi Rp 9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun. Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — PT Bank Jago Tbk tak khawatir akan seperti kasus yang tengah menimpa Silicon Valley Bank (SVB). Meskipun begitu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menilai penutupan Bank Jago menjadi suatu pelajaran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Elnusa Lakukan Survei Seismik di Maluku

“Ini pelajaran penting sih, kalo saya lihat diversifikasi Bank Jago cukup baik dan tidak berdampak,” kata Kharim dalam konferensi pers di kantor Bank Jago, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sementara jika melihat penutupan SVB, Kharim menuturkan bank tersebut melakukan sebagian besar penempatan dana kepada obligasi. Sementara Bank Jago, Kharim memastikan dalam partnership-nya menggunakan sharing.

ADVERTISEMENTS

Partnership strategi kita, ada 38 partner. Dalam artian, dana dari nasabah yang masuk ke Bank Jago dibagi dua,” tutur Kharim.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
OJK Ungkap Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Meningkat

Dia mengungkapkan, Bank Jago menyalurkan pinjaman kepada 38 mitranya. Kharim memastikan hal itu membuat risiko dapat terdistribusi dengan baik untuk menghindari kejadian seperti SVB.

“Jangan sampai kejadian ya hanya menaruh put all in one basket akhirnya pecah. Ini (kasus SVB) pelajaran penting,” ucap Kharim.

Kharim menambahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah merespons penutupan SVB tersebut. OJK memastikan penutupan SVB tidak akan berdampak langsung kepada Indonesia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi