Minggu, 05/05/2024 - 11:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Siapkan Pertemuan Dewan Keamanan PBB Bahas Nasib Anak-Anak Ukraina yang Dipindahkan

ADVERTISEMENTS

File foto pertemuan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB). Rusia berencana untuk mengadakan pertemuan informal DK PBB pada awal April 2023. Pertemuan itu akan membahas tentang situasi sebenarnya nasib anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 NEW YORK — Rusia berencana untuk mengadakan pertemuan informal Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada awal April. Pertemuan itu akan membahas tentang situasi sebenarnya nasib anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pada Senin (20/3/2023), Rusia merencanakan pertemuan DK PBB jauh sebelum pengumuman Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada pekan lalu. Moskow memegang jabatan presiden bergilir dewan tersebut pada April.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dibuat dengan AI, Film Biografi Vladimir Putin Bakal Tayang di 35 Negara
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Nebenzia menyebut masalah anak-anak itu benar-benar berlebihan. Moskow ingin menjelaskan pada pertemuan DK PBB sekitar 6 April, bahwa anak-anak itu dibawa ke Rusia karena pemerintah ingin menjauhkan mereka dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas militer.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Nebenzia ditanya apakah Rusia berencana mengembalikan anak-anak itu. “Saat kondisi aman tentunya. Mengapa tidak?” jawab utusan Rusia tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

ICC mengeluarkan perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan dugaan bertanggung jawab atas kejahatan perang melakukan deportasi anak-anak yang melanggar hukum dan pemindahan anak-anak yang melanggar hukum dari wilayah pendudukan Ukraina ke Rusia. Namun Moskow bukan salah satu dari 123 negara anggota dalam ICC sehingga menilai perintah itu tidak sah secara hukum dan keterlaluan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Serangan Terhadap Petugas Keamanan Rusia Terus di Kaukasus Utara

Pengumuman itu menyusul laporan oleh Komisi Penyelidikan PBB di Ukraina yang mengatakan ada bukti pemindahan ilegal ratusan anak Ukraina ke Rusia. Komisi tersebut mengatakan, baik orang tua maupun anak-anak menghadapi banyak kendala dalam menjalin kontak dengan beban yang terutama ditanggung oleh anak-anak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Anak-anak kecil kemungkinan besar tidak dapat melakukan kontak apa pun. Disimpulkan bahwa deportasi paksa melanggar hukum humaniter internasional, dan merupakan kejahatan perang. Pemerintah Ukraina mengklaim 16.221 anak telah dibawa ke Rusia sejak perang dimulai. 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi