Sabtu, 04/05/2024 - 12:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Komisi VII DPR Apresiasi Kemajuan Ekspansi PT Smelting oleh Freeport

ADVERTISEMENTS

GRESIK — PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Smelting menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI di area PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, pada Rabu (5/4/2023). Dalam kunjungan kerja tersebut, para anggota DPR meninjau kemajuan ekspansi PT Smelting, sebagai fasilitas peleburan dan pengolahan konsentrat tembaga,  yang telah mencapai 76 persen penyelesaian.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Progres ekspansi PT Smelting oleh PTFI tersebut mencakup penambahan refinery cells (sel elektrolit untuk memurnikan konsentrat) serta peningkatan daya listrik menjadi 40,45 megawatt. Melalui penambahan tersebut, kapasitas pengolahan konsentrat tembaga di PT Smelting akan bertambah dari 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun. Sehingga, katoda tembaga yang dihasilkan dari proses pengolahan tersebut akan meningkat dari 300 ribu ton per tahun menjadi 350 ribu ton per tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi yang meninjau perkembangan ekspansi tersebut menilai pengembangan PT Smelting sebagai salah satu realisasi komitmen PTFI dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia. “Progres ekspansi PT Smelting hingga kini cukup bagus. Sebenarnya kalau tanpa kemarin pandemi (smelter Freeport) saya pikir sudah siap. Kita melihat bahwa progres pembangunan smelter Freeport sudah cukup bagus. Cuma kita tahu semua, pandemi yang menghantam dunia dua tahun terakhir sangat mengganggu” ungkap Bambang, dalam siaran persnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Di Tengah Perang Harga dan Anjloknya Penjualan, Tesla PHK 10 Persen Karyawan 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia juga menambahkan Komisi VII akan berdiskusi dengan semua pembuat smelter, khususnya PT Freeport, PT Antam untuk bagaimana mencari solusi dari kejadian pandemi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

PTFI menargetkan ekspansi yang konstruksinya telah dimulai sejak 2022 ini akan rampung pada November 2023 kemudian dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas pengolahan sampai akhir Desember 2023, sehingga pada awal tahun 2024, PT Smelting akan mampu beroperasi dengan kapasitas baru. Dengan nilai investasi sebesar 250 juta dolar AS atau setara dengan Rp 3,2 triliun, PTFI sekaligus meningkatkan kepemilikan sahamnya terhadap PT Smelting dari 39,5 persen menjadi 65 persen. Sementara, PT Mitsubishi Material Corporation akan memegang 35 persen kepemilikan saham PT Smelting.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Aksi korporasi berupa peningkatan kapasitas pengolahan PT Smelting ini sejalan dengan semangat pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan industri hilir dalam negeri. Dukungan ini, yang juga diikuti dengan terciptanya nilai tambah melalui peningkatan nilai investasi perusahaan serta penyerapan tenaga kerja, adalah bagian dari upaya kami untuk terus berkontribusi bagi kemajuan negara di mana pun kami beroperasi,” ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas pada kesempatan yang sama.

Berita Lainnya:
Tiket Menyeberang Merak Sudah Habis, DPR Peringatkan Jangan Sampai Ada Calo

Selain tengah menyelesaikan ekspansi PT Smelting, PTFI juga tengah menyelesaikan smelter keduanya di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, yang telah rampung 56,5 persen. Smelter kedua milik PTFI yang akan rampung pada Desember 2023 ini akan memiliki kapasitas pengolahan hingga 1,7 juta dmt konsentrat tembaga, menghasilkan 550,000 ton katoda tembaga per tahun.

Dengan demikian, melalui pengoperasian dua smelter ini, PTFI akan mampu memurnikan hingga 3 juta dmt konsentrat tembaga per tahun dan memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter.

“Pada akhirnya, pengoperasian kedua smelter ini akan memungkinkan PTFI untuk memurnikan seluruh konsentrat tembaga di dalam negeri, sekaligus semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai produsen tembaga berkelas dunia. Indonesia tidak hanya akan semakin dikenal sebagai salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia, tetapi juga secara kualitatif, sebagai industri tembaga yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” ujar Tony.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi