Selasa, 30/04/2024 - 16:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Radio yang Dikelola Perempuan Afghanistan Kembali Mengudara

ADVERTISEMENTS

Sebuah stasiun radio yang dikelola perempuan di timur laut Afghanistan telah melanjutkan siarannya. Sebelumnya pejabat Taliban menutup stasiun radio tersebut selama seminggu karena memutar musik ketika Ramadhan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

ISLAMABAD — Sebuah stasiun radio yang dikelola perempuan di timur laut Afghanistan telah melanjutkan siarannya. Sebelumnya pejabat Taliban menutup stasiun radio tersebut selama seminggu karena memutar musik ketika Ramadhan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Stasiun radio Sadai Banowan, yang berarti “suara perempuan” dalam bahasa Dari, diluncurkan 10 tahun lalu di Provinsi Badakhshan. Ini merupakan satu-satunya stasiun radio yang dikelola perempuan di Afghanistan.  Enam dari delapan stafnya adalah perempuan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iron Dome Israel Tak Kuasa Cegat Semua Serangan Rudal Iran, Tel Aviv Umumkan Pangkalan Udara Rusak
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Direktur Informasi dan Budaya di Badakhshan, Moezuddin Ahmadi, mengatakan, stasiun radio tersebut diizinkan untuk melanjutkan aktivitas pada Kamis (6/4/2023) setelah mematuhi hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Taliban. Radio itu setuju untuk berhenti menyiarkan segala jenis musik.

ADVERTISEMENTS

“Setelah kami memberikan komitmen kepada pejabat di Departemen Informasi dan Budaya, mereka membuka kunci pintu stasiun, dan kami mulai mengudara lagi,” ujar Pemimpin Radio Sadai Banowan, Najia Sorosh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Komite Keselamatan Jurnalis Afghanistan (AJSC) menyambut baik dimulainya kembali siaran radio Sadai Banowan. “Mengikuti upaya advokasi AJSC, radio Sadia Banowan melanjutkan siarannya,” katanya.

Berita Lainnya:
Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Tiba di Mesir

Perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan Direktorat Kebajikan dan Kebajikan telah menutup stasiun radio tersebut seminggu sebelumnya. Menurut Asosiasi Jurnalis Independen Afghanistan, banyak jurnalis kehilangan pekerjaan setelah Taliban mengambil alih pada Agustus 2021. Outlet media tutup karena kekurangan dana atau staf mereka meninggalkan Afghanistan.

Taliban telah melarang perempuan untuk bekerja dan mengakses pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. Sejauh ini, Taliban secara resmi tidak melarang musik. Ketika Taliban berkuasa pada akhir 1990an, mereka melarang televisi, radio, dan surat kabar di Afghanistan.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi