Selasa, 30/04/2024 - 11:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Marcos Tegaskan Filipina tidak akan Jadi Basis Kegiatan Militer

ADVERTISEMENTS

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (tengah), didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Andres Centino (kiri) dan Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat Timothy Lynch (kanan) selama pengarahan untuk Balikatan ke-38 Filipina-AS Latihan di Naval Station Leovigildo Gantioqui di provinsi Zambales, utara Manila, Filipina, Rabu (26/4/2023). Balikatan, atau Latihan Bahu-membahu, melibatkan sekitar 17.600 tentara Filipina dan AS bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan pertahanan bersama, kontra-terorisme, memperkuat maritim upaya keamanan dan mengatasi ancaman ekstremis bersama.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MANILA — Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan negaranya digunakan menjadi basis kegiatan militer. Pernyataannya itu terlontar di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing di Selat Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan tersebut disampaikan Marcos menjelang pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (1/5/2023). Dia diperkirakan akan membahas perjanjian pertahanan antara Filipina dan AS yang telah berlangsung puluhan tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam penerbangannya ke Washington pada Ahad (30/4/2023), Marcos juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan membiarkan negara mana pun melakukan tindakan provokatif yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan Filipina. Pada Februari lalu, Marcos mengizinkan AS untuk menggunakan empat pangkalan militer tambahan milik Filipina.

ADVERTISEMENTS

Langkah tersebut dianggap Cina sebagai upaya Manila untuk mencampuri urusan Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Saya kira langkah terbaik bagi kita adalah tetap berada di dalam ASEAN, menjaga agar ASEAN tetap solid, kuat, dan bersatu… Bahwa ASEAN akan tetap menjadi satu-satunya yang membimbing dan memimpin nasib politik semua negara lain di sekitar Asia,” kata Marcos.

Berita Lainnya:
Efek Boikot, McDonald's Ambil Alih Ratusan Gerainya di Israel

Filipina dan Cina sama-sama mengeklaim perairan Laut Cina Selatan, area penting yang dilalui perdagangan internasional dan diyakini memiliki potensi mineral yang kaya. Namun, klaim tersebut tumpang tindih dengan Taiwan dan beberapa negara ASEAN, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam.

Filipina adalah salah satu negara di Asia yang telah lama menjadi sekutu AS dan penerima terbesar bantuan militer AS di wilayah tersebut. Marcos mengatakan dia hendak berdiskusi dengan Biden tentang Perjanjian Pertahanan Bersama 1951 dengan AS karena menurut dia perjanjian tersebut harus disesuaikan agar responsif terhadap situasi geopolitik saat ini.

sumber : Antara, Kyodo-OANA

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi