Kamis, 02/05/2024 - 17:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Timor Leste Dukung Terciptanya Perdamaian di Myanmar

ADVERTISEMENTS

 LABUAN BAJO — Timor Leste menyatakan dukungannya pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam membantu menciptakan perdamaian di Myanmar. Saat menyampaikan sambutan dalam sesi pleno pembukaan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023), Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak mengatakan ASEAN harus menciptakan solusi agar krisis Myanmar segera berakhir.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami juga memiliki kewajiban untuk mendorong agar ASEAN dan komunitas internasional untuk menciptakan perdamaian di Myanmar dan kita harus berkontribusi pada pencapaian solusi agar Myanmar kembali ke tatanan konstitusional yang ada,” ujar PM Ruak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Timor Leste untuk pertama kali hadir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN setelah pada November 2022 diterima secara prinsip sebagai anggota ke-11 organisasi regional itu. Namun, partisipasi Timor Leste dalam KTT kali ini hanya sebatas dalam kapasitas pengamat (observer).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Presiden Joko Widodo pada Rabu resmi membuka KTT ke-42 ASEAN di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT. KTT dihadiri oleh delapan pemimpin ASEAN.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Tim Kampanye Biden Tuduh Trump Percikkan Kekerasan Politik 

Di antara 10 negara anggota ASEAN, hanya kepala negara Thailand dan Myanmar yang tidak hadir dalam KTT Ke-42 ASEAN. PM Thailand Prayut Chan-o-cha absen karena Negara Gajah Putih itu tengah mempersiapkan pemungutan suara pemilu, yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Mei.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara itu, Myanmar tidak diundang secara politik dalam KTT Ke-42 ASEAN seiring dengan sikap ASEAN untuk mengecualikan junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi organisasi kawasan tersebut.

Langkah itu diambil karena militer dianggap gagal menerapkan Konsensus Lima Poin, yakni sebuah rencana perdamaian yang diinisiasi oleh para pemimpin ASEAN pada April 2021 guna membantu mengakhiri konflik di Myanmar.

Pada keketuaan kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia. Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agarmampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

Berita Lainnya:
Bolivia Dukung Sanksi untuk Ekuador Menyusul Penggerebekan Kedubes Meksiko

Indonesia menyatakan akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara-cara yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN. Sebagai ketua, Indonesia juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan.

ASEAN didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 dan saat ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, sertaVietnam.

Timor Leste secara resmi mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN pada 2011, tetapi permohonan itu baru disetujui pada KTT di Phnom Penh, Kamboja, pada November tahun lalu.

ASEAN saat ini sedang mempersiapkan peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste ke dalam organisasi kawasan tersebut.

Peta jalan itu merupakan langkah yang harus ditempuh Timor Leste untuk partisipasi penuh, termasuk perjanjian atau traktat yang ada dalam tiga pilar ASEAN; politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi