5. Perpustakaan Khizanatul Kutub
Ali bin Yahya Munajjam (888) adalah direktur Perpustakaan Ibnu Khaqan. Perpustakaan pribadinya di Baghdad bernama Khizanatul Kutub. Orang-orang dari luar negeri datang untuk melihat perpustakaan ini, tinggal di sana dan mendapat manfaat. Semua biaya ditanggung oleh Ali bin Yahya.
Dikisahkan bahwa peramal terhebat dari istana Abbasiyah Abu Ma’shar al-Falki (886) saat berangkat haji dari Khurasan singgah di Baghdad untuk mengunjungi perpustakaan unik ini.
6. Perpustakaan Ishaq Mosuli
Ishaq Mosuli (850) adalah seorang musisi ulung dan master hadits dan tata bahasa. Perpustakaannya di Bagdad menyimpan buku-buku tata bahasa yang tak tertandingi. Abul Abbas So’alab melihat 1000 surat di perpustakaan yang telah dipelajari oleh Mosuli.
7. Perpustakan Darul Ulum
Wazir Sabur bin Ardsher (991 M) pada 894 M mendirikan perpustakaan di distrik Karkh Baghdad yang disebut Darul Ulum. Jurji Zaidan mengatakan ada 10 ribu judul di perpustakaan ini. Setiap penulis menyumbangkan salinan bukunya. Perpustakaan ini juga menampung 100 salinan Alquran yang ditulis tangan oleh penyalin terkenal Khattat Banu Maqla.
Para cendekiawan, filsuf, dan cendekiawan terkemuka Baghdad berkumpul di sini untuk berdebat dan berdiskusi. Penulis buta, filsuf dan penyair terkenal dari Aleppo, Abul A’la al-Ma’arri (1057) turut memanfaatkan perpustakaan ini, bahkan ketika dia mengunjungi Baghdad dia menghabiskan sebagian besar waktunya di sini. (Biografi al-Ma’arri, halaman 34).
8. Perpustakaan Muhammad bin Hussain
Perpustakaan Muhammad bin Hussain al-Baghdadi menyimpan manuskrip dan dokumen langka. Tidak ada yang memiliki akses ke sana kecuali beberapa sarjana. Ibnu Nadim menulis bahwa dia mendapat izin dari pemiliknya dengan susah payah. Ibnu Nadim telah memberikan perincian tentang perpustakaan ini dalam bukunya yang terkenal al-Fihrist.
9. Perpustakaan madrasah Mustansariyya
Perpustakaan madrasah Mustansariyya didirikan oleh Khalifah Abbasiyah ke-36 al-Mustansir Bi’llah (1242) pada 1227 di tepi kiri Sungai Tigris. Setelah selesai, upacara pembukaannya berlangsung dengan meriah. Ulama dan ahli hukum terkemuka ditunjuk untuk memberikan kuliah.
Semua buku dari perpustakaan kerajaan dimuat dengan 130 unta dan disimpan di perpustakaan yang megah. Ada 80 ribu manuskrip langka dan berharga, salah satunya adalah salinan tulisan tangan Tarikh-e-Baghdad wa-Madinatul Islam (24 volume, 7831 biografi, termasuk judul buku dan nama penulis) oleh Abi Bakar al-Khatib al-Baghdadi (1071). Bangunan ini direnovasi pada 1961 M.
10. Perpustakaan Khalifah Fatimiyah
Perpustakaan Khalifah Fatimiyah Kairo (909-1171) adalah pelindung para sarjana dan bibliofil. Khalifah Abu Mansur Nizar al-Aziz Bi’llah (955-996) sendiri adalah seorang ulama, menulis puisi, menyalin buku dan mendirikan perpustakaan di istananya di Kairo Khazai’n al-Qasoor, yang terdiri dari 40 ruangan penuh buku tentang fikih, tata bahasa, sastra, ilmu hadits, sejarah, astronomi, dan kimia.
Ada 200 ribu volume, 6.000 di antaranya tentang matematika dan astronomi. Ada 30 eksemplar “Kitab al-Ain” karya Khalil bin Ahmad Nahvi, satu volume yang ditulis tangan oleh penulis. Ada 1200 eksemplar Tarikh-e-Tabari, dan 2400 eksemplar The Glorious Quran.
Beberapa buku memiliki penjilidan emas, dengan lukisan perak. Ada dua bola dunia, satu terbuat dari perak seharga 3000 dinar dan satu lagi dibuat oleh astronom Yunani Ptolemy. Pintu dibuka 24 jam untuk mahasiswa. Setelah kematian al-Aziz Bi’llah (975-996), koleksi dipindahkan ke perpustakaan penggantinya al-Hakim bi-Amr Allah (996-1021).
Sumber: Republika