Selasa, 30/04/2024 - 13:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Militer Korsel: Satelit Korut Jatuh di Laut Kuning

ADVERTISEMENTS

SEOUL – Korea Utara (Korut) menembakkan apa yang mereka klaim sebagai “kendaraan peluncur antariksa” ke selatan pada Rabu (31/5/2023). Namun, satelit itu jatuh di Laut Kuning setelah mengalami penerbangan “abnormal”, kata militer Korsel.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Peluncuran yang tampaknya gagal tersebut dinilai sebagai bentuk perlawanan terhadap kritik dan peringatan internasional yang disampaikan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan mereka mendeteksi peluncuran itu dari Tongchang-ri di pantai barat Korut pada pukul 6.29 waktu setempat dan proyektil jatuh ke perairan sekitar 200 kilometer bagian barat Pulau Eocheong di barat daya Korsel.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami tengah melakukan analisis tambahan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS),” kata JCS dalam sebuah pesan tertulis yang dikirimkan ke wartawan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Semangat Zelenskyy Dukung Ide Macron Kirim Pasukan ke Ukraina

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Korut memberi tahu Jepang dan Organisasi Maritim Internasional tentang rencananya awal pekan ini untuk meluncurkan satelit antara 31 Mei dan 11 Juni.

Rencana itu menuai kritik karena akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran apa pun menggunakan teknologi rudal balistik.

Segera setelah peluncuran, Presiden Yoon Suk Yeol menyerukan pertemuan keamanan untuk mendiskusikan hal itu, kata kantornya.

Pada Selasa, Ri Pyong-chol, wakil ketua Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut, meresmikan peluncuran tersebut, menyebut usahanya untuk meluncurkan satelit dan sarana pengintaian lainnya sebagai hal yang “sangat diperlukan” untuk mengatasi “aksi militer berbahaya” dari AS dan Korsel.

Korut telah berusaha mengamankan aset pengintaian berbasis antariksa sebagai bagian dari proyek pertahanan utama yang diluncurkan pada kongres kedelapan Partai Buruh Korea pada awal 2021.

Berita Lainnya:
PM Lee Hsien Loong Puji Kepemimpinan Jokowi di Indonesia dan Kawasan

Sejumlah pengamat mengatakan Korut tampaknya berniat mengamankan aset intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR) karena mereka ketinggalan dibandingkan kedua negara bersekutu dalam kemampuan ISR, meski fokusnya pada pengembangan sistem persenjataan tangguh, seperti rudal balistik yang diluncurkan kapal selam dan senjata nuklir taktis.

Menjelang peluncuran, Korsel “dengan keras” memperingatkan bahwa peluncuran itu akan membuat Pyongyang menanggung “konsekuensi yang berat” jika tetap dilakukan.

Sejumlah kepala utusan nuklir Korsel, AS dan Jepang juga memperingatkan bahwa Korut akan menghadapi respons “tegas dan terpadu” dari kalangan masyarakat internasional.

Peluncuran roket tersebut menandai aksi provokasi pertama Korut sejak mereka menembakkan apa yang mereka klaim sebagai rudal balistik antarbenua pada 13 April lalu.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi