Jumat, 26/04/2024 - 21:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Sekjen PBB: Kerusakan Bendungan Nova Kakhovka Konsekuensi Invasi Rusia ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, air mengalir melalui di bendungan yang jebol di Kakhovka di Kakhovka, Ukraina, Selasa, (6/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 NEW YORK — PBB mengatakan tidak memiliki informasi independen mengenai kebocoran bendungan Nova Kakhovka, Ukraina. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan insiden itu “konsekuensi menghancurkan lain dari invasi Rusia ke Ukraina.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pada Selasa (6/6/2023) Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas kerusakan bendungan tersebut. Rapat itu diajukan Rusia dan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Israel Gelar Serangan Paling Mematikan ke Suriah dalam Beberapa Bulan Terakhir

“Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil kritis harus dihentikan, kami harus bertindak untuk memastikan pertanggung jawaban dan hukum humanitarian internasional dihormati,” kata Guterres.

ADVERTISEMENTS

Semburan air dari bendungan besar di Sungai Dnipro yang memisahkan pasukan Rusia dan Ukraina di selatan Ukraina membanjiri medan perang. Memaksa warga desa sekitar untuk mengungsi dan mendorong kedua belah pihak saling menyalahkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Berdasarkan permintaan rapat yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB, Ukraina menuduh Rusia melakukan “tindakan aksi terorisme ekologi dan teknologi.” Sementara Rusia menggambarkan insiden ini sebagai “aksi sabotase yang dilakukan Ukraina.”

Berita Lainnya:
Israel Akui Sebagian Besar Hamas Yang Dibunuhnya Ternyata Warga Sipil

“Ini merupakan bencana ekologi, ekonomi dan kemanusiaan monumental,” kata Guterres.

“Setidaknya 16 ribu orang kehilangan rumah serta air bersih dan aman untuk diminum sehingga menimbulkan resiko bagi ribuan orang lebih,” tambahnya.

Ia menambahkan PBB berkoordinasi dengan pemerintah Ukraina untuk mengirimkan air minum dan tablet pemurni air. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi