Rabu, 22/05/2024 - 03:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Prancis Ajukan Rencana Pertahanan Alternatif Selain Inisiatif Jerman

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia berhasil menyakinkan sejumlah negara sekutu Prancis di Uni Eropa untuk menilai kembali strategi pertahanan dalam negeri.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 PARIS — Presiden Emmanuel Macron mengatakan ia berhasil menyakinkan sejumlah negara sekutu Prancis di Uni Eropa untuk menilai kembali strategi pertahanan dalam negeri. Bertolak belakang dengan upaya Jerman mendorong sistem pertahanan udara gabungan dari serangan dari luar Eropa.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pada Oktober lalu Jerman membuat kesal Prancis usai mengumumkan rencana dengan 14 sekutu Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membeli sebagian sistem dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian dari Israel untuk melindungi wilayah NATO dari serangan rudal. Rencana ini didorong invasi Rusia ke Ukraina.

Berita Lainnya:
Kantornya Diberedel Israel, Aljazirah: Ini Tindakan Kriminal

Sejak saat itu sekitar 17 negara termasuk negara-negara Baltik, Inggris dan sejumlah negara Eropa timur menandatangani inisiatif yang disebut European Sky Shield. Dalam sejarahnya Eropa mengandalkan perangkat pertahanan dari AS.

Namun Macron mengatakan Prancis, Belgia, Siprus, Estonia dan Hungaria menandatangani kesepakatan untuk melakukan pembelian gabungan sistem pertahanan udara Mistral milik Prancis. Sistem itu dibangun produsen rudal MDBA.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ketika kami membicarakan pertahanan udara, kami akan salah bila terburu-buru pada peningkatan (kapasitas), isu utamanya adalah strategi,” kata Macron dalam pertemuan pertahanan sekitar 20 negara di sela pameran penerbangan Paris Air Show, Senin (19/6/2023).

Berita Lainnya:
Belarus Desak Ukraina Lakukan Pembicaraan Damai dengan Rusia

“Apa yang diperlihatkan Ukraina adalah kami hanya dapat memberikan Kiev apa yang kami miliki dan produksi. Apa yang datang dari negara non-Eropa kurang dapat dikelola. Ini masalah waktu, prioritas dan terkadang otorisasi dari negara ketiga,” tambah Macron.

ADVERTISEMENTS

Macron mengatakan kebutuhan jangka panjang Uni Eropa adalah memiliki strategi otonom bukan mengandalkan negara lain terutama AS melalui NATO. Kunci untuk melakukan itu adalah membangun industri pertahanan Eropa dan membeli di antara negara-negara Uni Eropa. Prancis termasuk salah satu eksportir senjata terbesar di dunia.

ADVERTISEMENTS

Berlin khawatir solusi untuk menjaga….

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi