Selasa, 21/05/2024 - 07:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ledakan Besar Hancurkan Jalur Bersejarah di Paris

 PARIS — Sebuah ledakan menghancurkan sebuah jalan di dekat Latin Quarter yang bersejarah di Paris pada Rabu (21/6/2023). Tim penyelamat sedang mencari dua orang hilang yang dikhawatirkan terkubur di bawah puing-puing sebuah bangunan yang sebagian runtuh dalam ledakan tersebut.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Ledakan itu merobek Rue Saint-Jacques yang membentang dari Katedral Notre-Dame de Paris ke Sorbonne University pada sore hari. Ledakan ini melukai sedikitnya 37 orang, empat di antaranya berjuang untuk hidup di rumah sakit.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan,anjing pelacak telah mencium bau di bawah gundukan batu yang berserakan di Rue Saint-Jacques. “Mungkin malam ini kami akan menemukan jenazah atau mungkin korban selamat,” kata Darmanin kepada wartawan di lokasi ledakan.

Ledakan itu menghancurkan fasad bangunan sekolah desain Paris American Academy yang populer di kalangan mahasiswa asing. Saksi menggambarkan ledakan yang memekakkan telinga dan bola api raksasa yang menjulang setinggi beberapa lantai.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Tentara membantu mengamankan barisan pengaman di sekitar tempat kejadian. Kantor kejaksaan Paris mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab ledakan itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
PBB: Puluhan Ribu Korban Jiwa di Gaza Belum Teridentifikasi

Tapi Wakil Walikota Paris Edouard Civel merujuk pada ledakan gas di sebuah posting Twitter. Saksi mengatakan kepada BFM TV, ada bau gas yang menyengat beberapa saat sebelum ledakan.

“Toko berguncang hebat, rasanya seperti ledakan bom,” kata Rahman Oliur yang mengelola toko makanan beberapa pintu dari American Academy.

ADVERTISEMENTS

Pekerja bar Khal Ilsey mengatakan, mendengar ledakan besar sebelum berlari keluar dan melihat kobaran api yang hebat di ujung jalan. Ledakan terjadi pada pukul 16.55. waktu setempat, tepat saat para pekerja sedang menuju rumah.

ADVERTISEMENTS

Daerah itu sering dikunjungi turis dan mahasiswa asing pada awal musim panas. Namun tidak ada indikasi langsung bahwa ada orang asing di antara para korban.

Beberapa bangunan di dekatnya dievakuasi. Lebih dari dua jam setelah ledakan, responden pertama masih merawat warga karena syok. Seorang wanita pingsan di jalan.

Berita Lainnya:
PBB Kembali Gelar Pemungutan Suara Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Jaksa Penuntut Paris Laure Beccuau mengatakan, indikasi awal bahwa ledakan berasal dari dalam gedung yang runtuh. Penyelidik akan melihat apakah kondisi bangunan melanggar peraturan atau jika seseorang telah bertindak tanpa kehati-hatian.

Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam mengendalikan kobaran api. “Saya sedang menulis di rumah… Saya pikir itu adalah bom,” kata sejarawan seni Monique Mosser.

Mosser menyatakan, banyak jendela di gedungnya yang pecah akibat gelombang kejut ledakan itu. “Seorang tetangga mengetuk pintu dan memberi tahu saya bahwa pemadam kebakaran meminta kami untuk mengungsi secepat mungkin. Saya mengambil laptop saya, telepon saya. Saya bahkan tidak berpikir untuk mengambil obat saya,” ujarnya.

Pada Januari 2019, kebocoran gas menyebabkan ledakan yang menewaskan empat orang dan melukai 66 lainnya di arondisemen ke-9. Pada April tahun itu, kebakaran terjadi di Katedral Notre-Dame, menghancurkan sebagian besar atap dan menyebabkan kerusakan lain sebelum padam. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi