Senin, 27/05/2024 - 20:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Dukung Supremasi Hukum di Rusia

Iran menyebut perkembangan terbaru di Rusia sebagai masalah internal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

TEHERAN — Iran menyebut perkembangan terbaru di Rusia sebagai masalah internal. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iram Nasser Kanaani mengatakan, mendukung supremasi hukum di Federasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin pasukan bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan. Para anggota pasukan paramiliter Prigozhin melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia, memasuki kota Rostov-on-Don.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Tindakan itu dilakukan karena tuduhan pasukan Rusia menyerang para anggota Wagner di lapangan. Padahal Wagner telah bertempur bersama tentara reguler Rusia di Ukraina. Namun, konflik antara Wagner dan Istana Kremlin akhirnya dapat diredam usai mediasi yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Berita Lainnya:
Penasihat Gedung Putih: Ekspor Cina Dapat Lemahkan Investasi di AS

Iran adalah sekutu utama Rusia dan telah dituduh oleh negara-negara Barat memasok drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina. Bulan lalu, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan, Iran telah mempertahankan posisinya sebagai pemasok militer utama Rusia saat perang di Ukraina terus berlarut-larut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Warga Rusia Ditangkap Atas Kematian Dua Tentara Ukraina di Jerman

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Iran pun telah berulang kali membantah klaim tersebut. Teheran mengatakan, pihaknya menentang perang di Kiev dan mendukung kedua pihak yang bertikai untuk mengakhiri permusuhan jangka panjang melalui dialog.

Pejabat Iran mengatakan, hubungan antara kedua belah pihak didasarkan pada prinsip-prinsip bertetangga dan kepentingan bersama. Teheran sementara menolak pasokan perangkat keras militer ke Moskow.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi