Kamis, 02/05/2024 - 00:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Meski Diperdebatkan, Senjata Flash Ball Tetap Digunakan Polisi Prancis

ADVERTISEMENTS

Jaksa penuntut di Prancis telah membuka penyelidikan atas kematian seorang pria berusia 27 tahun yang terkena proyektil peluru saat kerusuhan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MARSEILLE — Jaksa penuntut di Prancis telah membuka penyelidikan atas kematian seorang pria berusia 27 tahun yang terkena proyektil peluru saat kerusuhan besar-besaran terjadi pada Sabtu (1/7/2023) lalu. Hal ini disampaikan oleh kantor kejaksaan Marseille pada Selasa (4/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kerusuhan terjadi di seluruh Prancis setelah pemakaman seorang remaja keturunan Aljazair, Afrika Utara, yang ditembak oleh polisi saat di pemberhentian lalu lintas. Aksi polisi itu, telah memicu kerusuhan secara nasional selama beberapa hari di berbagai kota di Prancis

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Serangan ke Rafah Dipastikan Akan Segera Digelar
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Jaksa penuntut mengatakan kemungkinan penyebab kematian di Marseille adalah guncangan keras di dada akibat proyektil “flash-ball” yang digunakan polisi anti huru-hara. Tetapi ia tidak menyebutkan siapa yang menembak atau memiliki senjata tersebut.

ADVERTISEMENTS

Pria tersebut meninggal pada malam hari dari tanggal 1 hingga 2 Juli, saat Marseille dilanda kerusuhan yang berujung pada penjarahan. Namun jaksa penuntut mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan di mana pria tersebut saat dia ditembak atau apakah korban ikut serta dalam kerusuhan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Diserang Iran, Sirene dan Ledakan Terdengar di Seantero Israel

Titik kerusuhan terbesar pada hari Sabtu lalu terjadi di Kota Marseille, di mana polisi menembakkan gas air mata dan menembak di jalanan ke arah para pemuda di sekitar pusat kota hingga larut malam.

Senjata flash-ball dirancang sebagai senjata pengendali kerusuhan yang tidak mematikan dan tidak menembus kulit, tetapi penggunaannya oleh polisi di Prancis diperdebatkan karena proyektilnya telah menyebabkan hilangnya mata, cedera kepala, dan trauma anggota badan lainnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi