Sabtu, 04/05/2024 - 23:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

1 Muharam dan Pentingnya Menjaga Kelender Hijriah

ADVERTISEMENTS

JAKARTA –Tanggal 1 Muharam menjadi tanggal dan bulan pertama dalam penanggalan atau kalender Hijriyah (tarikh hijriy). Penanggalan Hijriyah sangat penting untuk dipertahankan oleh umat Muslim. Setidaknya karena beberapa sebab sebagaimana dipaparkan KH. Muhammad Sholihin dalam buku Di Balik 7 Hari Besar Islam, Sejarah, Makna dan Amaliah yang diterbitkan Garudhawaca pada 2012.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Pertama, kalender Hijriyah menjaga kepribadian sejarah umat Islam. KH. Muhammad Sholihin menjelaskan bahwa senja peristiwa-peristiwa keislaman telah tertulis dan dikonfirmasikan sesuai dengan tarikh hijriy. Kehidupan Rasulullah, perjalanan jihad, qital, dakwah apapun penurunan Wahyu telah ditulis sesuai dengan tarikh hijriy. Demikian pula peristiwa-peristiwa besar seperti kepemimpinan khulafa’ al-rasyidin, berbagai pertempuran-pertempuran penting umat Islam seperti Badar Kubra, Fathu Makkah, Qaddisiyyah dan Yarmuk, bahkan kitab-kitab biografi dan histori semua tertulis dengan tarikh hijriy. Belum lagi pencantuman tahun-tahun terbit kitab-kitab tentang Islamologi klasik maupun modern.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci, Benarkah Jadi Tanda Husnul Khatimah?
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kedua, kalender Hijriyah, keterkaitannya yang kuat dengan berbagai masalah diniyyah dan ahkam syar’iyyah. Menurut KH. Muhammad Sholihin keterkaitan ini tidak hanya sementara dan terbatas pada zaman tertentu, tetapi bersifat abadi dan menyeluruh (holistis), mulai dari bulan-bulan haram (dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), bulan-bulan haji (Syawal , Dzulqa’dah dan Dzulhijjah), syahr alnahiyam, masa Iddah bagi wanita dalam fiqih, sumpah, nadzar, kaffarah, haul-nya zakat, dia hari raya, puasa-puasa sunah (awal -akhir tahun hijri, Asyura dan lainnya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Dari sini nampak betapa bahayanya peminggiran (marginalisasi) tarikh Hijriy dan penggantiannya dengan tarikh Miladiy (Masehi) . Lebih bahaya lagi, jika umat Islam tidak mengenalnya kecuali hanya sekedar nama. Sebab tarikh Hijriy bisa disebut sebagai bagian dari bangunan sejarah dan peradaban dalam kehidupan umat Islam,” tulis KH. Muhammad Sholihin dalam buku Di Balik 7 Hari Besar Islam, Sejarah, Makna dan Amaliah yang diterbitkan Garudhawaca pada 2012.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kisah Singkat Nabi Adam AS Melaksanakan Haji untuk Pertama Kalinya

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sekalipun berbagai kalender lain telah ada seperti tarikh Parsi dan tarikh Romawi, atau penanggalan Jawa dan Cina di Indonesia, namun tarikh Hijriy tidak lepas dari kehidupan umat Islam hingga akhir abad ke 12 H atau abad ke-16 sampai 18 M. Yaitu ketika bangsa-bangsa Barat yang notabene penganut Kristen menjajah negara-negara Arab dan negeri-negeri Islam serta menghapus kebudayaan Islam, termasuk penggantian kalender hijriah dengan kalender Masehi. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi