Jumat, 24/05/2024 - 14:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Viral Siswa SD di Lima Puluh Kota ‘Gertak’ Guru dengan Kata-Kata Kotor, Guru Minta Maaf

LIMA PULUH KOTA – Sebuah video viral beredar di sosial media yang berisi konten seorang siswa SD menggertak gurunya sambil mengeluarkan kata-kata kotor.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Informasi yang dikutip dari laman berita Republika menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam video tersebut, terlihat seorang murid laki-laki mendobrak pintu masuk kelas sambil menyebutkan kata-kata kotor. Kemudian terdengar suara seorang perempuan yang diduga guru menegur.

“Ulang liak (coba kamu ulangi lagi),” kata perempuan tersebut.

Berita Lainnya:
KPK Periksa Pemilik Biro Travel Dalami Dugaan Perjalanan Dinas Luar Negeri Fiktif SYL

Setelah itu, murid yang mendobrak pintu dan berkata-kata kotor tadi berjalan menuju arah perekam video dan kembali mendobrak pintu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Melalui rekaman video yang diterima Republika, Selasa (18/7/2023) malam, teryata guru yang digertak dan diserang dengan kata-kata kotor oleh siswa itu bernama Fermini Wulansari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam video tersebut, Fermini menjelaskan kalau ia adalah guru di SDN 07 Parik Laweh, Kecamatan Akabuluru. Fermini justru meminta maaf karena telah merekam dan menyebarkan video aksi siswanya yang tidak terpuji tersebut.

Berita Lainnya:
Jokowi: Susunan Kabinet Jadi Hak Prerogratif Prabowo

“Saya mengklarifikasi video terkait sikap siswa yang beredar sejak kemarin. Saya meminta maaf atas kesalahan saya yang membuat video tersebut, kepada pihak-pihak yang telah dirugikan,” kata Fermini.

ADVERTISEMENTS

Fermini menyebut harusnya peristiwa itu hanya jadi kesalahpahaman antara guru dan murid saja. Di mana dapat diselesaikan di internal sekolah dan secara kekeluargaan.

ADVERTISEMENTS

Fermini menyebut permintaan maaf yang ia sampaikan adalah dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi