Selasa, 30/04/2024 - 18:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Jumlah Sperma Pria di Dunia Menurun, Apa Penyebabnya?

ADVERTISEMENTS

Studi terbaru yang melibatkan 53 negara menemukan adanya tren penurunan jumlah sperma pada pria. /ilustrasi

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA—Studi terbaru yang melibatkan 53 negara menemukan adanya tren penurunan jumlah sperma pada pria. Penurunan jumlah sperma ini bisa mencapai 50-60 persen, khususnya di wilayah Amerika Utara, Eropa, serta Australia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dr Babak Ashrafi dari Superdrug Online Doctor mengungkapkan bahwa kesuburan pria umumnya baru mulai menurun di usia 40-45 tahun. Namun, ada beberapa faktor yang dapat membuat kesuburan pria menurun lebih awal. Berikut ini adalah enam faktor di antaranya, seperti dilansir Mirror pada Kamis (20/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Stres

Berdasarkan studi, pria yang sering merasakan stres berpeluang lebih besar untuk mengalami penurunan testosteron. Pria yang sering stres juga cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, produksi sperma yang tak normal, dan penurunan motilitas sperma. “Banyak peristiwa masa kini yang bisa menyebabkan peningkatan stres, termasuk peningkatan biaya hidup,” lanjut Dr Babak.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Alasan Sulit Mengirim Astronaut Kembali ke Bulan

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berat Badan

Indeks massa tubuh atau IMT yang tinggi dapat menyebabkan jumlah sperma menjadi rendah. Tak hanya itu, kualitas dan motilitas atau pergerakan sperma juga bisa ikut menurun akibat berat badan berlebih. “Situasi ini mungkin diperparah oleh pandemi Covid-19 yang belum lama ini terjadi, dengan adanya pembatasan sosial membuat banyak orang lebih jarang beraktivitas fisik,” ujar Dr Babak.

 

Minum Alkohol

Kebiasaan minum alkohol dapat memicu penurunan jumlah sperma. Alasannya, asupan alkohol bisa mempengaruhi kadar hormon pada pria sekaligus menghambat fungsi testis.

Berita Lainnya:
Mengapa Ribuan Meteorit Hilang dari Antartika?

 

Merokok

Ada beragam masalah kesehatan yang dapat dipicu oleh rokok, termasuk masalah kesuburan. Dr Babak mengungkapkan bahwa merokok dapat menyebabkan volume air mani dan jumlah sperma menurun.

 

Pola Makan

Kesuburan pria juga turut dipengaruhi oleh pola makan. Kurang asupan buah dan sayur dan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dapat berimbas pada kualitas sperma.

 

Kurang Olahraga

Gaya hidup yang tidak aktif bisa membawa pengaruh negatif bagi kesuburan pria. Pria yang aktif bergerak cenderung memiliki kadar hormon dan produksi sperma yang lebih baik dibandingkan pria yang kurang bergerak. Analisis air mani juga menunjukkan bahwa bentuk, jumlah, dan motilitas sperma pada pria yang aktif bergerak cenderung lebih baik dibandingkan pria yang jarang berolahraga. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi