Senin, 27/05/2024 - 09:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kiprah Nana Asma’u dari Nigeria, Ikon Feminis Islam di Era Awal

Ia dikenal sebagai seorang penyair, cendekiawan, guru, polymath, dan intelektual.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Tersembunyi di Savana Nigeria, dipenuhi dengan hutan hujan, kelapa sawit, dan kesuburan; nyala api menyalakan pemberdayaan, kepemimpinan, dan kompetensi perempuan yang menyegarkan. Dari wilayah inilah sosok Nana Asma’u hadir.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ia belakangan dikenal publik sebagai ikon feminis Islam awal. Dilansir di About Islam, cahaya karya dari Nana terus menginspirasi dan dipraktikkan 153 tahun setelah kematiannya. Putri khalifah Sokoto ini dinamai Asma’ binti Abu Bakar, dialah Nana Asma’u.

Berita Lainnya:
VOC Manfaatkan Potensi Bisnis Perjalanan Ibadah Haji pada Masa Kolonial

Inggris mengenalinya sebagai ikon feminis awal. Muslim Afrika Barat menghormatinya, memuji upayanya dalam meningkatkan hak-hak perempuan untuk belajar dan menjadi anggota aktif dalam masyarakat, memperkuat peran ganda gender, hak-hak yang secara egois diabaikan generasi sebelumnya.

Selama waktunya, ia mempengaruhi massa di Afrika Barat, intelektual dari Tepi Sungai Nil, dan cendekiawan di pinggiran Timur Tengah. Ia dikenal sebagai seorang penyair, cendekiawan, guru, polymath, dan intelektual dalam dirinya sendiri. Kontribusi Asma’u kepada masyarakat memusnahkan stereotip apokrif perempuan Muslim dalam sejarah sebagai makhluk yang dipaksa untuk diam dan hanya menangani tugas rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kunci Meraih Kebahagiaan

Puluhan tahun kemudian, selama penjajahan Inggris, delegasi Inggris akan terkejut menanggapi standar mulia lingkungan intelektual di mana masyarakat Sokoto beroperasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ketika Jean Boyd dikirim oleh Inggris untuk mendidik orang Nigeria, dia mencatat, “Di sini ada literasi, ada Tuhan, jadi izinkan saya kembali dan mencoba belajar dari orang yang seharusnya saya didik.”

Awal kisah…

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi