Selasa, 30/04/2024 - 01:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jumlah Korban Perdagangan Manusia Menurun Saat Pandemi

ADVERTISEMENTS

Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). PBB melaporkan kejahatan perdagangan orang menurun selama pandemi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JENEWA — Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, terjadi penurunan global dalam jumlah korban perdagangan manusia. Menurut laporan dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), penurunan ini terlihat selama pandemi akibat pembatasan Covid-19 yang diberlakukan banyak negara. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pembatasan terkait pandemi pada pergerakan dan operasi bisnis mungkin setidaknya untuk sementara mengurangi beberapa bentuk perdagangan, termasuk perdagangan untuk tujuan eksploitasi seksual dan perdagangan lintas batas,” kata Laporan Global tentang Perdagangan Orang 2022 dikutip dari Anadolu Agency

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sidang Doktoral, Perwira Menengah Polri Ini Ungkap Sekuritas Kesehatan dari Pandemi Covid
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pengurangan 11 persen dalam jumlah korban sebagian besar terlihat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Negara dengan kondisi tersebut memiliki sistem keadilan, sosial, dan kesehatan yang sangat terbatas dalam mengatasi pandemi.

ADVERTISEMENTS

Penurunan tertinggi terlihat di Asia Timur dan Pasifik dengan 59 persen. Kemudian diikuti oleh Afrika Utara dan Timur Tengah sebesar 40 persen serra Amerika Tengah dan Karibia 36 persen. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebagian besar korban perdagangan manusia adalah perempuan, dengan 42 peren. Sedangkan 23 persen adalah laki-laki dan 35 persen anak-anak.

Berita Lainnya:
LPSK Dorong Mahasiswa Korban TPPO Ajukan Permohonan Perlindungan

Sebanyak 41 persen korban menyelamatkan diri. Menurut laporan badan PBB tersebut, mereka berhasil melarikan diri dan menghubungi pihak berwenang atas inisiatif sendiri karena tanggapan anti-perdagangan manusia gagal.

Hanya 28 persen korban yang berhasil diselamatkan oleh lembaga penegak hukum, 11 persen oleh masyarakat atau orang asing, 10 persen dengan tindakan awal oleh keluarga korban. Sedangkan sembilan persen penyelamatan korban oleh lembaga lain atau masyarakat sipil, serta satu persen diselamatkan dengan tindakan lain.

“Ini merupakan hasil yang mengkhawatirkan mengingat banyak korban perdagangan mungkin tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai korban,” ujar laporan itu menyimpulkan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi