Selasa, 30/04/2024 - 21:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Pentagon: Impor Senjata dari Korut Bukti Rusia Hadapi Kesulitan

ADVERTISEMENTS

Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder menilai transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia menunjukkan Rusia tengah menghadapi situasi mengerikan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON – Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder menilai transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia menunjukkan Rusia tengah menghadapi situasi mengerikan di tengah perang melawan Ukraina. Ryder menanggapi laporan yang menyatakan Korea Utara kemungkinan mengirimkan senjata kepada Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Rusia mempertahankan hubungan dengan Korea Utara,” kata Ryder dalam jumpa pers harian ketika ditanya tentang kemungkinan kedua negara berdagang senjata, Selasa (1/8/2023)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Ukraina menggunakan roket Korea Utara yang disita dari sebuah kapal yang menunjukkan Pyongyang dan Moskow mungkin bertransaksi senjata.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia

“Tentu saja, sebelum ini kami sudah mencermati Rusia berusaha  mendapatkan amunisi dari negara-negara seperti Korea Utara,” tambah Ryder.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Saya belum bisa memberikan informasi baru apapun di luar apa yang telah kami katakan sebelumnya tentang topik ini. Tapi sekali lagi, hal ini menyingkapkan kesulitan yang dihadapi Rusia terkait upayanya dalam memasok dan memperbarui kapabilitas amunisinya.”

AS sebelumnya menuding Korea Utara memasok amunisi untuk tentara bayaran Rusia, Wagner Group, guna dipakai di Ukraina, padahal resolusi Dewan Keamanan PBB melarang negara mana pun berdagang  senjata dengan Korea Utara.

Ryder mengaku belum bisa memberikan informasi terbaru ketika ditanya soal prajurit Travis King, anggota dinas aktif AS yang ditempatkan di Korea Selatan  yang bulan lalu melintasi perbatasan dua Korea untuk masuk Korea Utara.

Berita Lainnya:
Gudang Senjata Ukraina akan Jadi Sasaran Intensif Rusia 

Namun, dia bisa memastikan Korea Utara telah merespons Komando PBB (UNC), dengan merujuk “pengakuan” Korea Utara bahwa mereka menerima penyelidikan UNC terhadap King.

“Yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah, seperti yang Anda dengar dari yang kami katakan sebelumnya,  Komando PBB telah berkomunikasi atau menyediakan jalur komunikasi melalui saluran komunikasi yang aman,” kata dia.

Mengenai KTT tiga pihak antara Presiden AS Joe Biden, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dia mengatakan  AS akan terus bekerja sama dengan dua sekutu  paling setianya itu guna mewujudkan perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik.

KTT trilateral tersebut akan digelar di Camp David pada 18 Agustus.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi