Selasa, 30/04/2024 - 07:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cina Tuduh AS Kompori Isu Laut Cina Selatan

ADVERTISEMENTS

Dalam foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini, sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok, di depan, diduga memblokir jalur kapal Penjaga Pantai Filipina di dekat Beting Thomas Kedua yang diduduki Filipina, Laut Cina Selatan selama misi pasokan ulang pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BEIJING — Cina kembali meminta Filipina untuk menarik kapal perang dari area yang disengketakan Laut Cina Selatan pada Selasa (8/8/2023). Beijing pun menyoroti Washington sebagai sosok yang mendorong Manila melakukan tindakan yang terus memicu konflik di area tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kedutaan Besar Cina di Filipina mengkritik Amerika Serikat (AS) karena mengumpulkan sekutunya untuk terus membesar-besarkan masalah Laut Cina Selatan dan insiden kapal. “Laut Cina Selatan bukan ‘taman safari’ bagi negara-negara di luar kawasan untuk membuat kerusakan dan menabur perselisihan,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Dilaporkan akan Usulkan Kesepakatan Sandera Israel yang Baru
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketegangan meningkat antara kedua tetangga di Laut Cina Selatan di bawah pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Filipina kini beralih kembali ke Amerika Serikat (AS) sebagai pendukung dalam sengketa maritimnya dengan Cina.

ADVERTISEMENTS

Second Thomas Shoal, yang terletak di zona ekonomi eksklusif Filipina, adalah rumah bagi segelintir pasukan yang tinggal di kapal bekas kapal perang Sierra Madre. Manila sengaja mengandangkan kapal tersebut pada 1999 untuk memperkuat klaim kedaulatannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Filipina juga telah berulang kali menuduh penjaga pantai Cina memblokir misi pasokan pasukannya di Second Thomas Shoal, seperti yang terjadi pada 5 Agustus ketika Cina menyemprot kapal Filipina dengan meriam air. Cina menyatakan pendudukan Filipina di area itu ilegal.

Berita Lainnya:
Sore Ini, Prabowo Temui Xi Jinping di China

Militer Filipina menggambarkan tindakan penjaga pantai Cina pada sebagai tindakan berlebihan dan ofensif. Cina mengatakan, insiden itu adalah peringatan dan telah melakukan pengekangan rasional setiap saat.

Kementerian Pertahanan Cina mendesak negara Asia Tenggara itu untuk menghentikan semua tindakan provokatif. Beijing berjanji untuk terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan hak maritim.

Cina mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina. Jepang dan Prancis melalui kedutaan masing-masing di Manila telah menyatakan keprihatinan atas tindakan Cina baru-baru ini. Mereka mengulangi dukungan untuk putusan arbitrase 2016 yang membatalkan klaim luas Beijing di Laut Cina Selatan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi