Sabtu, 04/05/2024 - 00:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

PLO Sambut Keputusan Australia Gunakan Lagi Istilah ‘Daerah Pendudukan Palestina’

ADVERTISEMENTS

RAMALLAH – Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh menyambut keputusan Australia untuk menggunakan kembali istilah “Daerah Pendudukan Palestina” dalam komunikasi resminya. Sebab penggunaan istilah itu menegaskan bahwa Israel mencaplok wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kami menyambut baik pernyataan Menteri Luar Negeri Australia (Penny Wong) dan niat Pemerintah Australia untuk menggunakan istilah ‘Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur’, serta menganggap permukiman Israel ilegal,” kata al-Sheikh, Rabu (9/8/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Posisi apresiatif ini merupakan langkah penting di jalan untuk menerapkan legitimasi internasional dan mengikat Israel padanya dan pada hukum internasional,” tambah al-Sheikh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada Selasa (8/8/2023) lalu, Penny Wong mengungkapkan, Australia akan menggunakan kembali istilah “Wilayah Pendudukan Palestina” dalam komunikasi resminya untuk merujuk pada wilayah Palestina yang diokupasi Israel. “Ini adalah istilah yang telah digunakan, termasuk oleh para menteri luar negeri dan pemerintah (Australia) di masa lalu, yang konsisten dengan banyak nomenklatur yang digunakan dalam konteks PBB dan digunakan, seperti yang saya katakan, oleh mitra utama termasuk Inggris, Selandia Baru, serta Uni Eropa,” ucapnya saat berbicara di parlemen Australia, dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Jepang Larang Ekspor 164 Jenis Barang ke Rusia

“Dalam mengadopsi istilah tersebut, kami mengklarifikasi bahwa Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza, diduduki oleh Israel setelah perang 1967, dan pendudukan berlanjut,” tambah Wong dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia pun sempat mengomentari tentang persengketaan wilayah Yerusalem. “Pemerintah telah menegaskan kembali posisi Australia sebelumnya dan lama bahwa Yerusalem adalah masalah status final yang harus diselesaikan sebagai bagian dari setiap negosiasi perdamaian antara Israel dan rakyat Palestina,” kata Wong.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Tuduh Ukraina Sering Tembak Fasilitas dan Staf Medis

Menurut ABC News Australia, istilah “Wilayah Pendudukan Palestina” telah digunakan oleh segelintir menlu Australia dalam beberapa dekade terakhir. Namun sejak 2014, sebagian besar menlu Australia berusaha menahan diri agar tak menggunakan istilah tersebut ketika membahas tentang pendudukan Israel di Palestina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada Desember 2018, Australia sempat mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Namun ia memilih membatalkan pengakuan tersebut tahun lalu. Negara pertama di dunia yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah Amerika Serikat (AS). Pengakuan itu diberikan di masa pemerintahan mantan presiden Donald Trump pada. Desember 2017. Langkah AS kemudian diikuti beberapa negara.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi