Selasa, 30/04/2024 - 04:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Emisi Karbon per Kapita Indonesia Hanya 2,3 Ton per Tahun, Pertamina: Jauh Lebih Baik

ADVERTISEMENTS

Kondisi polusi di langit Jakarta terlihat dari Gedung Perpustaakan Nasional, Jakarta, Senin (14/8/2023). Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek serta ondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo merespon kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah menteri dan Gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasi fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memastikan mendukung penuh langkah pemerintah dalam pengurangan emisi karbon. Hanya saja, sesungguhnya langkah ini harus mendapatkan dukungan global karena emisi karbon per kapita Indonesia lebih rendah dari negara maju.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Jumlah Penumpang di Bandara Kertajati Naik 20 Persen saat Mudik Lebaran
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan emisi karbon per kapita di Indonesia tercatat sebesar 2,3 ton per tahun. Sedangkan negara maju seperti Amerika dan Cina mencapai 14,7 – 15,4 ton per tahun per kapita.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Indonesia itu saat ini 2,3 ton per kapita jauh lebih baik rata-rata dunia,” ujar Nicke di Jakarta, Senin (14/8/2023).

ADVERTISEMENTS

Oleh sebab itu, hal ini menjadi fokus perusahaan dalam meningkatkan ketahanan energi di dalam negeri. Meskipun, ia juga mengakui bahwa saat ini terdapat tantangan lain dari sektor industri dalam penggunaan energi fosil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pembiayaan Kendaraan Listrik di BSI Alami Kenaikan Tren

 

Menurut Nicke banyak perusahaan global yang tergabung dalam RE 100 persen, saat ini tengah berupaya mencapai komitmennya guna memenuhi target 100 persen penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam seluruh aktivitas bisnisnya.

“Dan pendekatan yang dilakukan dan lebih pasti adalah membangun green industry cluster dan ini akan mengembangkan carbon emission reduction yang besar, kenapa? Karena industri hari ini berbahan fosil ini memberikan kontribusi 82 persen dari karbon emisi dunia,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi