Kamis, 02/05/2024 - 12:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mata-Mata Kepercayaan Napoleon Bonaparte yang Mengobok-obok Aljazair

ADVERTISEMENTS

Ukiran antik Napoleon Bonaparte sebelum Sphinx, berdasarkan lukisan JL Gerome.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Selama beberapa dekade, Prancis bekerja dengan sangat rahasia untuk mewujudkan proyeknya menduduki Aljazair. Setelah kampanye militer langsungnya gagal pada abad ke-16 dan ke-17 karena kekuatan armada angkatan laut Aljazair, Prancis mulai berpikir mengirimkan mata-mata ke Aljazair.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tujuan utamanya untuk mengantisipasi realitas militer dan sosial, guna menentukan saat yang tepat untuk invasi. Salah satu mata-mata adalah Kolonel Bhutan, yang datang ke Aljazair atas perintah dari pemimpin militer dan Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte, pada tahun 1808 untuk misi militer yang sangat rahasia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Saat Eropa Berebut Timur: Napoleon Manfaatkan Pembenci Islam untuk Invasi Mesir
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Singkat cerita, Kolonel Bhutan mampu menembus Aljazair dan mengumpulkan informasi intelijen yang kemudian berkembang menjadi proyek penyerangan Aljazair, atau yang disebut dengan ‘Proyek Bhutan’. Proyek penyerangan ini dilaksanakan tepatnya 20 tahun setelah persiapan.

ADVERTISEMENTS

Sebelum sampai pada ulasan bagaimana Prancis menduduki Aljazair, mari mulai dengan pertanyaan mengapa Napoleon sangat ingin menduduki Aljazair?

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kisah Sahabat Nabi yang Jenazahnya Dimandikan Malaikat

Kepentingan Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte di Aljazair adalah bagian dari kebijakannya untuk menjadikan Mediterania sebagai wilayah pelayaran Prancis, dan untuk mengungguli saingannya Inggris di lokasi geografis yang strategis ini.

Pada awal 1798, Napoleon berencana mengirim ekspedisi ke Aljazair untuk menghancurkan tiga wilayah Ottoman, yaitu Aljazair, Tripoli dan Tunisia. Rencana ini dilengkapi dengan pendudukan Prancis di Malta dan pulau Kreta dan menjadikan Albania sebagai protektorat oleh Prancis.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi