Minggu, 05/05/2024 - 03:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kritik Impor Beras Bulog, Ombudsman: Kalau Habis Bagaimana?

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Ombudsman mengkritik upaya pemerintah dalam mengamankan pasokan beras saat ini yang sekadar mengandalkan impor beras oleh Bulog. Sementara, kedatangan beras impor tak diketahui kapan pastinya. Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika mengatakan, upaya-upaya pemerintah saat ini hanya sebatas jangka pendek namun juga tak memberikan kepastian. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sebagai contoh, pemenuhan pasokan beras Bulog melalui impor sebanyak 1,6 juta ton dan masih menunggu kedatangan 400 ribu ton beras yang belum diketahui kapan datang dan dari mana asalnya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Belum ada kejelasan dan sikap pemerintah, semestinya sekarang sudah ada keputusan yang bisa menenangkan. Jangan tunggu 400 ribu ton, nunggu belum kelar-kelar ini kalau (beras) sudah mau habis bagaimana?” kata Yeka dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/9/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Yeka menambahkan, berdasarkan catatan Ombudsman, beras impor tersebut juga belum dapat dipastikan bisa mencukupi dan mengantisipasi kebutuhan konsumsi dalam negeri hingga awal tahun nanti. Sementara itu, masih ada iklim kemarau ekstrem yang masih melanda Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Arus Mudik dan Balik Relatif Lancar, Menhub Ungkap Evaluasi dari Presiden

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia pun meminta agar Perum Bulog bisa mengoptimalisasi pemasukan importasi beras lebih cepat dari berbagai negara. Namun, ia mengingatkan agar tata kelola impor beras tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Di sisi lain, ia sekaligus mengkritik operasi pasar Bulog yang dilakukan melalui Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Seperti diketahui, harga jual beras Bulog kepada pedagang PIBC dipatok Rp 10.385 per kg dan dijual kepada konsumen Rp 10.900 per kg. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kalau begitu, kenapa tidak langsung saja ke masyarakat? Di Cipinang ada kepastian tidak? Jangan-jangan ada jeda waktu. Harganya juga perlu dipastikan,” tegasnya. 

Sebagai informasi, Kenaikan signifikan harga beras mulai terasa sejak Agustus lalu. Badan Pangan Nasional mencatat rata-rata harga beras premium hingga Ahad (17/9/2023) sebesar Rp 15.180 per kg atau naik 11,54 persen dibandingkan pekan pertama Agustus 2023. Adapun harga beras medium kini dihargai Rp 12.700 per kg, naik 5,93 persen sejak pekan pertama Agustus 2023.

Berita Lainnya:
ASDP Kupang Tegaskan ABK tak Boleh Jual Tiket di Atas Kapal

Sementara, acuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang diatur untuk beras premium, sebesar Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg tergantung wilayah. Sedangkan HET beras medium Rp 10.900-Rp 11.800 per kg. 

Ombudsman menilai, kenaikan harga saat ini murni disebabkan oleh faktor produksi yang berkurag dan berdampak pada kenaikan harga gabah. Alhasil, harga beras terkerek naik. 

Kondisi riil menunjukkan, rerata harga gabah bahkan jauh di atas acuan. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, harga gabah di wilayah bahkan tembus hingga Rp 7.500 per kg. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi