Rabu, 22/05/2024 - 10:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Ulama Salaf yang Beribadah tanpa Ingin Diketahui Siapa Pun

Ilustrasi.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Abdullah bin Al Mubarak adalah ulama hadits dari generasi salaf dan juga merupakan seorang yang zuhud. Nama lengkapnya ialah Abu Abdurrahman Abdullah bin Al Mubarak bin Wadhih. Dia lebih dikenal dengan nama Ibnul Mubarak.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Abdullah bin Al Mubarak lahir pada tahun 118 H/736 M dari ayahnya seorang Turki dan ibunya Persia. Dia wafat pada tahun 181 H.

Dari ketokohan Abdullah bin Al Mubarak, banyak hal baik yang bisa dipetik. Salah satunya adalah ketika dia beribadah tanpa diketahui oleh siapa pun. Meski pada akhirnya amal ibadahnya itu diketahui juga oleh orang lain, yakni Muhammad bin Ayman.

Berita Lainnya:
Seorang Istri Mengambil Uang Suami, Ini Kata Nabi Muhammad

Muhammad bin Ayman bercerita, suatu malam ketika terjadi serangan dari Romawi, Abdullah bin Al Mubarak merebahkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia tidur. Begitu pun Muhammad bin Ayman yang merebahkan kepala seolah dia juga tertidur sehingga Abdullah bin Al Mubarak mengira Muhammad bin Ayman sudah tidur.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Tak lama setelah itu, Abdullah bin Al Mubarak bangun dan memulai melaksanakan sholat. Sholat ini terus dilakukan sampai saat fajar tiba. “Dan aku melihatnya,” kata Muhammad bin Ayman.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ajaran Islam: Tamu Wajib Hormati Adab dan Norma Masyarakat Setempat

Ketika waktu fajar tiba, Abdullah bin Al Mubarak membangunkan Muhammad bin Ayman yang dikiranya sedang tidur. “Wahai Muhammad,” kata Abdullah bin Al Mubarak membangunkan.

Lalu, Muhammad bin Ayman berkata, “Sebetulnya aku tidak tidur.” Mendengar hal itu, tampak Abdullah bin Al Mubarak tidak menyukainya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Setelah mendengar perkataanku, dia berbicara kepadaku seolah merasa tak nyaman karena aku mengetahui amalan yang dilakukannya. Aku belum pernah melihat seorang lelaki yang merasa lebih senang dengan kebaikannya daripada dirinya,” kata Muhammad bin Ayman (kitab Al Jarh wa Al Ta’diil).

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi