Kamis, 02/05/2024 - 10:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

KemenKopUKM Catat 2,5 Juta UMKM di Indonesia Sudah Punya NIB

ADVERTISEMENTS

Warga melihat produk UMKM yang dijual di Tamansari Street Festival di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (24/9/2023). Acara yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti mewarnai aspal, bazar UMKM, karnaval dan pertunjukkan seni tersebut digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-213 Kota Bandung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KUNINGAN — Sebanyak 2,5 juta pelaku UMKM di Indonesia telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga bisnis yang dirintis menjadi legal dan dimudahkan mengakses layanan bersifat administratif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Target kita tahun ini bisa mencapai 10 juta NIB sampai 2024. Kita terus mendorong setiap kegiatan itu diadakan NIB,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (27/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menperin: Currency Swap Jadi Opsi Jaga Ketahanan Manufaktur

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Yulius menuturkan pada dasarnya kepemilikan NIB akan mendatangkan sejumlah keuntungan bagi pelaku UMKM. Misalnya dipermudah dalam urusan pendanaan, pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) dan masih banyak lagi.

 

Menurut dia, pelaku UMKM dengan NIB menandakan bahwa usaha yang dijalankan itu bersifat formal dan kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

 

“Dengan NIB mereka yang tadinya informal menjadi formal. Dengan begitu mereka akan mendapatkan kemudahan semacam pendanaan, pinjaman KUR dan juga bisa lebih terorganisir,” tambah dia.

Namun demikian, Yulius mengakui KemenKopUMKM masih menghadapi tantangan cukup besar untuk mengedukasi pelaku UMKM terkait pentingnya membuat NIB.

 

Untuk itu, KemenKopUKM menggencarkan sosialisasi kepada para pelaku UMKM supaya mau mengurus pembuatan NIB yang tergolong mudah dan tidak memakan waktu lama.

Berita Lainnya:
Dirut ASDP: Arus Balik Lancar karena Pemudik Patuh Bertiket

 

“Belum tentu dan susah meyakinkan ke UMKM, bahwa NIB itu penting. Banyak juga saya bertemu UMKM tidak mengerti apa itu KUR dan penanaman modal,” katanya.

 

Lebih lanjut, Yulius menjelaskan produk UMKM sangat berkontribusi besar untuk mendongkrak ekonomi baik itu di tingkat daerah maupun nasional.

 

Ia menyebutkan sebanyak 17,5 persen barang ekspor Indonesia berasal dari produk UMKM dengan berbagai varian komoditi seperti kuliner, kriya, tekstil hingga hasil olahan perkebunan dan pertanian.

 

“Sudah banyak produk UMKM yang telah diekspor seperti rotan dan pakaian jadi sudah dikirim ke luar negeri. Jadi ekspor Indonesia itu 17,5 persen dari total semua berasal dari UMKM,” ucap dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi