Selasa, 30/04/2024 - 08:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

WHO Sebut Varian baru Covid yang Ada Saat Ini tak Ubah Tingkat Keparahan

ADVERTISEMENTS

Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengatakan varian baru dari virus Covid-19 yang ada saat ini, tidak mengubah tingkat keparahan penyakitnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JENEWA — Pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penanganan Covid-19 pada Rabu (27/9/2023), mengatakan varian baru dari virus Covid-19 yang ada saat ini, tidak mengubah tingkat keparahan penyakitnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami belum mendeteksi adanya perubahan tingkat keparahan,” kata Maria Van Kerkhove menjawab pertanyaan Anadolu dalam konferensi pers di Jenewa. Dia mengacu pada varian seperti BA.2.86 (Pirola), XBB.1.15, EG.5 (Eris) dan XBB.1.16.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Samsung Next Cabut dari Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mencatat bahwa vaksin Covid-19 saat ini tetap “aman dan efektif” untuk mencegah penyakit dan kematian yang disebabkan oleh virus. “Kabar baiknya adalah bahwa tindakan pencegahan kami berhasil,” kata Kerkhove dikutip dari Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang juga hadir dalam konferensi pers yang sama, juga menarik perhatian pada tren Covid-19 karena publik mengkhawatirkan seiring dengan semakin dekatnya musim dingin di belahan bumi utara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tedros mengatakan bahwa rawat inap dan rawat inap di unit gawat darurat (ICU) telah meningkat dalam 28 hari terakhir, terutama di Amerika dan Eropa. Sementara tingkat vaksinasi di antara kelompok-kelompok yang paling berisiko masih “sangat rendah.”

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping Berdialog dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Dua pertiga dari populasi global telah menerima seri dosis primer yang lengkap. Tetapi hanya sepertiga yang telah menerima dosis tambahan atau penguat, tambahnya.

“Covid-19 mungkin bukan lagi krisis akut seperti dua tahun lalu, tetapi bukan berarti kita bisa mengabaikannya,” katanya.

“Negara-negara telah banyak berinvestasi dalam membangun sistem mereka untuk merespons Covid-19. Kami mendesak negara-negara untuk mempertahankan sistem tersebut, untuk memastikan orang-orang dapat dilindungi, diuji, dan dirawat untuk Covid dan ancaman infeksi lainnya,” ujar Tedros.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi