Senin, 06/05/2024 - 20:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

APLIKASITEKNOLOGI

Berawal Dari Belajar Gratis, Edis Jun Buat Platform WaGoMu Kelas Belajar Bahasa Jepang

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Berawal dari melahirkan perusahaan berbasis teknologi, WaGoMu, melahirkan kelas belajar Bahasa  Jepang.  Menurut Founder WaGoMu, Edis Jun, bagi dirinya, Bahasa Jepang bisa mengubah seluruh hidupnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mukjizat membawa saya pada kesempatan untuk mempelajari Bahasa Jepang secara gratis, di tengah latar belakang saya yang lahir dari keluarga buta huruf,” ujar Edis seraya mengenang perjalanan hidupnya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Edis bercerita, dirinya mendapatkan ilmu bahasa Jepang secara gratis, di sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), ternyata bisa membawa dirinya berkelana ke negeri sakura. Berkaca pada keluarga dan memahami sulitnya mendapat pendidikan, kesempatan itu tak ia sia-siakan begitu saja. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Jepang, menjamah seluk beluk negeri matahari terbit, dan membangun jejaring,” ujar Edis, Selasa (3/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sesuai dengan artinya, WaGoMu yang bermakna “Karet Gelang”, kata dia, dirinya bertekad untuk menghubungkan dunia dengan karet gelang. Salah satunya, menghubungkan Indonesia dengan Jepang melalui kreatifitas dan teknologi.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Galaxy Tab S6 Lite 2024 Meluncur di Indonesia Rp 4,9 Jutaan

Pada Mei 2015, kata dia, WaGoMu lahir sebagai Blogging Platform Indonesia sekaligus Internet Media penghubung Indonesia – Jepang. Fokus  WaGoMu saat itu membantu perusahaan Jepang dalam membangun dan mengembangkan digital platform mereka.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Masih terinspirasi dari “Karet Gelang” dan merasa tak puas sampai di situ, menurut Edis, melalui WaGoMu kemudian mengepalai beberapa gelaran event kreatif di Jepang. Misalnya, Asia Music Festival dan Festival Jawa Barat. 

“Setelah berhasil menghubungkan Kota Hamamatsu dan Bandung, cara yang sama pun saya gunakan untuk menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan Prefektur Shizuoka,” katanya.

WaGoMu masih juga belum berhenti menciptakan karya. Melihat puzzle yang terjadi antara Indonesia dan Jepang, Edis akhirnya memutuskan untuk memberikan sumbangsih melalui bahasa.

“Pada Desember 2018, WaGoMu Japanese Class lahir dengan memberikan ilmu Bahasa Jepang melalui kanal YouTube WaGoMu dan media sosial Instagram,” katanya.

Saat ini, kata dia WaGoMu kian berkembang, beberapa silabus pelajaran telah berhasil dilaksanakan. Proses panjang melalui program demi program yang WaGoMu Japanese Class cetuskan, mampu membawanya hingga titik hari ini. 

Berita Lainnya:
Apple Rilis Aplikasi yang Hubungkan Ponsel ke TV di Kamar Hotel, Begini Cara Pakainya

Titik di mana bahasa mampu menjadi salah satu solusi untuk aging population yang dialami oleh Jepang, sedangkan Indonesia kian bersiap menghadapi terpaan Bonus Demografi. 

Baginya, jika SDM Indonesia dibekali dengan kemampuan bahasa, bukan tidak mungkin kalau dampak buruk bonus demografi bisa teratasi. Tembok bahasa yang membatasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pun mampu diruntuhkan. 

“Anak muda Indonesia memiliki kompetensi untuk berkompetisi di luar negeri, salah satunya Jepang. Maka harapannya kalau kita mau berkompetisi di luar negeri, kompetensinya yang dipenuhi harus bisa berbahasa asing,” katanya. 

Hingga kini, kata dia, WaGoMu terus berinovasi dan  menjadi wadah untuk berbagi informasi bagi masyarakat Indonesia yang tertarik untuk bekerja, melanjutkan studi ataupun sekadar jalan-jalan di Jepang.

“Let’s see, kita bisa ber-impact lebih besar lagi sampai mana, yang pasti idealisme saya, saya gak mau mengerjakan sesuatu yang orang lain bisa kerjakan,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi