Sabtu, 04/05/2024 - 21:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pemukim Yahudi Israel Semakin Sering Ludahi Umat Kristen

ADVERTISEMENTS

YERUSALEM – Insiden pemukim Yahudi yang meludahi jamaah Kristen di Yerusalem semakin sering terjadi. Terakhir, serangan itu terjadi selama akhir pekan di awal hari raya Yahudi Sukkot, ketika puluhan ribu pemukim ilegal Israel berbaris memasuki Yerusalem.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Pada Senin (2/10/2023) lalu, sebuah video beredar luas di media sosial yang menunjukkan beberapa pemukim Yahudi Israel meludah ke tanah saat melihat sekelompok umat Kristen meninggalkan sebuah gereja di Kota Tua Yerusalem. Dalam video itu, sekelompok warga Kristen terkait tampaknya tengah melakukan prosesi keagamaan sebab terdapat di antara mereka yang memanggul salib berukuran besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Salah satu ekstremis Israel, Elisha Yered, yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan remaja Palestina, Qusai Jamal Maatan, membela tindakan meludah tersebut dalam sebuah postingan di platform media sosial, X. Bahkan menurut Yered, ada keberkatan tersendiri di kalangan umat Yahudi ketika berhadapan dengan umat Kristen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ini saat yang tepat untuk menyebutkan bahwa meludah di dekat pendeta atau gereja adalah kebiasaan Yahudi kuno, dan bahkan ada berkat khusus dalam hukum Yahudi yang harus diucapkan ketika Anda melihat gereja,” kata Yered.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pemerintah Korsel Desak Dokter Hentikan Aksi Kolektif yang Ganggu Layanan Kesehatan

“Mungkin karena pengaruh budaya Barat, kita agak lupa apa itu agama Kristen, tapi menurut saya jutaan orang Yahudi yang menjalani perang salib di pengasingan, penyiksaan Inkuisisi, pertumpahan darah, dan pogrom massal tidak akan pernah melupakannya,” ujar Yered.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Semenara itu Dewan Gereja Dunia atau World Council of Churches (WCC) menyayangkan aksi tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jika polisi Israel serius, mereka tidak akan membiarkan kejadian seperti itu. Ada kelalaian pihak berwenang (Israel), dan ini mendorong para ekstremis tersebut,” ucap Koordinator WCC di Yerusalem Youssef Daher saat diwawancara Anadolu Agency, Selasa (3/10/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dia mengungkapkan, umat Kristen di Yerusalem yang jumlahnya sekitar 8.000 orang telah mendokumentasikan beberapa serangan terhadap gereja dalam beberapa bulan terakhir. “Gereja mengajukan pengaduan ke polisi Israel, tapi tidak terjadi apa-apa,” ujar Daher.

Sebelumnya Patriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa sempat menyampaikan bahwa aksi rasialisme anti-Kristen yang dilakukan Israel bukanlah hal baru.

Berita Lainnya:
Membalas dengan Banyak Cara, Iran Sita Kapal Kargo Israel

“Namun, kami merasa bahwa belakangan ini hal tersebut menjadi lebih umum. Ini terkait dengan kelompok dan gerakan ultra-Ortodoks dan agama-Zionis.  Kehadiran kelompok-kelompok ini di Kota Tua (Yerusalem) lebih besar dibandingkan masa lalu.  Tidak ada keraguan bahwa ada para rabi yang menyetujui atau bahkan mendorongnya,” ujar Pizzaballa, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa lalu.

Pizzaballa menyalahkan pemerintahan ekstrem kanan Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu atas meningkatnya serangan anti-Kristen.  “Mungkin sebagian dari gerakan-gerakan ini merasa, bukan bahwa mereka didukung (oleh negara), namun setidaknya mereka dilindungi,” katanya.

Pizzaballa berpendapat, peningkatan kekerasan terhadap umat Kristiani adalah bagian dari fenomena yang lebih luas. Menurutnya suara-suara moderat tidak lagi terdengar dan suara-suara ekstrem semakin kuat.

Yerusalem Timur, yang diduduki Israel pada tahun 1967, adalah rumah bagi beberapa situs bersejarah dan suci bagi umat Kristiani, termasuk Gereja Makam Suci. Lokasi gereja tersebut diyakini sebagai tempat Yesus Kristus disalib dan dikuburkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi