Rabu, 01/05/2024 - 15:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pengakuan Sarjana Barat Ini Tegaskan Palestina Damai Berabad-abad di Bawah Islam

ADVERTISEMENTS

Pemandangan Masjid Al Aqsa Yerusalem Palestina. Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA— Palestina mulai berada di bawah pengaruh Islam tatkala ditaklukkan Umar bin Khattab, khalifah kedua sepeninggal Rasulullah SAW menggantikan Abu Bakar Ash Shidiq. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Khalifah Umar menunjukkan sikap dan kebijakan yang toleran kepada para penduduk di daerah ini tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Umat Islam dan Kristen pun dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai karena sedari awal, kedatangan kaum Muslim di Palestina memang tidak membawa jiwa perang, tetapi dengan perdamaian dan kasih sayang, sebagaimana dilukiskan oleh Karen Armstrong sebagai berikut:  

ADVERTISEMENTS

“Ketika khalifah Umar memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor kuda putih, ia dikawal oleh uskup Yunani Sofronius yang juga bertindak sebagai pemuka kota. Sang khalifah minta agar diantarkan ke Haram Asysyarif, tempat nabi Muhammad SAW melakukan Miraj. Umar pun berlutut dan berdoa di tempat ini. Lalu Umar juga minta diantarkan untuk mengunjungi tempat-tempat suci kaum Nasrani. Ketika mereka berada di Gereja Holy Sepulchre, waktu sholat pun tiba. Sang uskup kemudian mempersilakan Umar untuk sholat di gereja tersebut. Namun, Umar menolaknya dengan santun sembari beralasan bahwa jika ia berdoa dan beribadah di dalam gereja, dikhawatirkan umat Islam di kemudian hari akan mengenang kejadian tersebut dan mendirikan sebuah masjid di sana yang berarti akan memusnahkan Gereja Holy Sepulchre. Sang uskup terdiam sejenak terpukau seolah tak percaya mendengar ucapan Umar tersebut. Umar pun segera bergegas pergi sholat di tempat yang agak jauh dari gereja tersebut, yang kebetulan di tempat yang langsung berhadapan dengan Holy Sepulchre.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Surat Jaminan Umar Bin Khattab untuk Umat Nasrani dan Gereja Ini Menginspirasi Dunia

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

Kini di tempat itu berdiri sebuah masjid kecil yang dibangun sebagai persembahan untuk Umar bin Khattab. Selain masjid tersebut, didirikan pula sebuah masjid besar untuk menandai penaklukan Palestina oleh umat Islam dan Masjid Al Aqsa guna mengenang Isra yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. 

Berita Lainnya:
Metode yang Dilakukan Pada Sidang Isbat untuk Menentukan 1 Syawal

Sikap simpatik Umar pun berlanjut tatkala dia dan umat Islam lainnya membersihkan sampah-sampah di tempat reruntuhan biara Yahudi. 

Selama bertahun-tahun, kaum Nasrani menggunakannya sebagai tempat pembuangan sampah kota. Penaklukan Palestina oleh kaum Muslim menjadi pintu masuk untuk membangun Islam di kota suci ketiga bagi umat Islam tersebut. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi