Rabu, 01/05/2024 - 13:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Prihatin Rusia Keluar dari Ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Washington sangat prihatin dengan rencana Rusia menarik ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT). Ia mengatakan hal ini merupakan langkah signifikan ke arah yang salah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Yang membawa kita semakin jauh dari, bukan semakin dekat dengan, pemberlakuan perjanjian tersebut. Tindakan Rusia akan membuat kepercayaan terhadap rezim pengawasan senjata internasional menjadi mundur. Kami menghargai pernyataan keprihatinan serupa yang diungkapkan oleh banyak negara lain dalam beberapa minggu terakhir tentang tindakan ini,” kata Blinken dalam pernyataanya yang Republika.co.id terima Jumat (3/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami akan terus menekankan ketidakbertanggungjawaban retorika Rusia baru-baru ini terkait uji coba peledak senjata nuklir dan CTBT,” tambah Blinken.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengatakan langkah ini melanjutkan upaya Moskow yang mengganggu dan sesat untuk meningkatkan risiko nuklir dan meningkatkan ketegangan saat Rusia masih berperang di Ukraina. Blinken mencatat pejabat Rusia mengatakan mundurnya Rusia dari ratifikasi CTBT tidak berarti Rusia akan melanjutkan pengujian.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Warga Israel Protes Anggota Parlemen Malah Reses di Masa Perang

“Dan kami mendesak Moskow untuk berpegang pada pernyataan tersebut,” kata Blinken.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia mengatakan AS tetap berkomitmen untuk mencapai pemberlakuan CTBT, dan menegaskan kembali komitmen Washington terhadap moratorium uji coba bahan peledak nuklir tanpa hasil, yang telah berlaku selama 30 tahun. “Sangatlah penting bagi kita untuk mempertahankan norma global yang menentang uji coba bahan peledak nuklir,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang mundurnya Rusia dari ratifikasi Perjanjian Komprehensif Larangan Ujicoba Senjata Nuklir. Langkah ini, katanya, agar Rusia setara dengan AS.

Rusia mengatakan mereka tidak akan melakukan ujicoba nuklir kecuali AS melakukannya. Deratifikasi ini, kata Moskow, tidak akan mengubah postur nuklirnya atau mengubah caranya membagikan informasi aktivitas nuklir.

Berita Lainnya:
Syahidnya Tahanan Palestina Tertua di Penjara Israel

Washington menandatangani tetapi tidak pernah meratifikasi perjanjian tahun 1996. Putin mengatakan  ia ingin Rusia, yang telah menandatangani dan meratifikasi pakta tersebut, untuk mengadopsi sikap yang sama terhadap perjanjian tersebut seperti Amerika Serikat.

Beberapa ahli kontrol senjata Barat khawatir  Rusia mungkin sedang melakukan uji coba untuk mengintimidasi dan menimbulkan rasa takut di tengah perang Ukraina. Gagasan yang disangkal  pejabat pemerintah Rusia.

Pada 5 Oktober lalu Putin mengatakan  ia tidak siap untuk mengatakan apakah Rusia harus melanjutkan uji coba nuklir atau tidak setelah adanya seruan dari beberapa ahli keamanan dan anggota parlemen Rusia untuk melakukan uji coba bom nuklir sebagai peringatan kepada Barat.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi