Selasa, 30/04/2024 - 16:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Vagina Istri Berdarah Setelah Hubungan Seks, Hati-Hati Tanda Kanker Serviks

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Perdarahan yang dialami wanita setelah melakukan hubungan intim dengan suaminya menjadi gejala pertama dan tersering kanker leher rahim atau serviks. Hal ini disampaikan pakar obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Hariyono Winarto, SpOG(K).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kalau sudah mulai berdarah pada umumnya sudah menjadi kanker,” tutur dia dalam webinar yang digelar RSCM, Jumat (3/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hariyono menjelaskan, human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker leher rahim menginfeksi wilayah serviks, menyebabkan sel-sel berubah sifat menjadi lebih agresif dibandingkan sel normal. Sel-sel yang agresif tadi tumbuh begitu cepat sehingga membentuk benjolan atau massa dan ini mudah berdarah. Oleh karena itu, perdarahan yang dialami wanita usai hubungan intim dikatakan menjadi gejala paling khas kanker leher rahim.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jadi, sebaiknya sebelum ada perdarahan, semua wanita memeriksakan diri ke puskesmas untuk diperiksa, apakah dengan IVA test atau tes HPV untuk melihat apakah sudah mulai ada infeksi HPV,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Serviks

Selain itu, keputihan dengan aroma tak sedap juga dapat menjadi gejala kanker leher rahim. “Yang paling khas itu perdarahan pascahubungan suami istri, selain itu keputihan berbau tidak enak. Kita mesti waspada meskipun belum tentu. Kadang-kadang keputihan saja, tetapi kalau diperiksa bisa juga karena infeksi,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hariyono mengatakan, leher rahim termasuk salah satu lokasi tubuh yang memiliki sel-sel berubah sehingga lebih mudah terkena penyakit karena virus seperti HPV. Kemudian, berbicara penularan, HPV biasanya melalui kontak seksual. Hariyono lalu mengingatkan mereka yang sering berganti-ganti pasangan akan lebih mudah terkena HPV.

“Kalau memang virus menginfeksi wanita, layaknya virus yang lain seperti influenza, virus ini belum tentu ada gejala. Tetapi kalau sistem imun enggak begitu bagus, maka dia (virus) bisa berkembang dan menimbulkan kerusakan di leher rahim,” jelas dia.

Berita Lainnya:
Tips Pola Makan Terbaik Bagi Penderita Parkinson

Waktu sejak infeksi hingga menjadi kanker berlangsung sangat bervariasi. Beberapa literatur menyebut 3-20 tahun, 3-15 tahun dan 5-15 tahun tergantung kondisi wanita yang terinfeksi HPV. Mereka dengan sistem kekebalannya tidak begitu baik akan lebih cepat mengembangkan kanker leher rahim.

Kemudian, apabila ada kecurigaan ke arah keganasan di leher rahim maka dokter bisa meminta seorang wanita melakukan biopsi untuk memastikan ada tidaknya kanker. “Biasanya untuk konfirmasi adalah periksa dalam, harus dilihat leher rahimnya, setelah itu bervariasi, kalau masih meragukan diberikan cairan atau bisa juga diusulkan dokter untuk dikuret karena misalnya lesi ditakutkan tersembunyi di leher rahim bagian dalam,” demikian jelas Hariyono.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi