Kamis, 02/05/2024 - 13:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Buka Stand di PKA ke-8, Omzet Pelaku UMKM di Aceh Bertambah

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 menjadi peluang bisnis bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dalam sehari mereka mampu mengumpulkan pundi-pundi uang hingga Rp2.000.000. Seperti yang diungkapkan Ulfa, salah seorang pelaku UMKM Bilidroe di Pasar Kuliner Tradisional PKA ke-8, Senin, 6 November 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ulfa mengaku, sejak hari pertama pengunjung terus berdatangan ke stand miliknya. Produk yang dipasarkannya yaitu anyaman berbahan dasar bak bili (pohon bili) seperti tas, home decor, tampah, gantungan kunci, vas bunga, dan masih banyak lagi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Para Pemimpin Dompet Digital dan Bank Digital Asia Pasifik Dukung Penguatan UMKM
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rate harga setiap produk juga bervariasi mulai Rp15.000. Paling mahal anyaman kaligrafi Rp1.500.000, satu set tulisan Allah dan Muhammad.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Alhamdulillah kemarin sudah terjual satu set,” ungkap Ulfa.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain menjual produk, Ulfa juga melakukan demo untuk produknya sekligus memberikan edukasi kepada pengunjung stand tentang anyaman dari bahan bak bili.

Menurutnya, peminat yang paling banyak membeli home decor dari kalangan ibu-ibu, sedangkan anak-anak muda lebih tertarik gantungan kunci.

Hal yang sama juga diungkapkan Lisa, pelaku UMKM kue kering khas Aceh. Ia mengaku membuka stand di PKA ke-8 mendapat untung yang lumayan besar.

Berita Lainnya:
Ekonom: Kesiapan Digital UMKM Indonesia Berada di Level Pembelajar

“Dalam sehari kami bisa memperoleh omzet sebesar Rp1.000.000,” katanya.

Kue tradisional yang dijual Lisa seperti dodol, kue Boi, dan kamaloyang. Semuanya diproduksi sendiri di wilayah Kabupaten Aceh Besar lalu dibawa ke area PKA ke-8 untuk dijual.

Lisa berharap, dengan adanya PKA ke-8 UMKM di Aceh bisa semakin berkembang dan menjadi wadah untuk memasarkan produk.

“Kami berharap dengan sisa kegiatan PKA ke-8 yang beberapa hari lagi ini bisa terus meningkatkan pendapatan kami,” harapnya. []

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi