Sabtu, 04/05/2024 - 19:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Bukan Hamas, Israel yang Terbukti Gunakan Warga Palestina Sebagai Perisai Manusia

ADVERTISEMENTS

 GAZA — Pasukan Israel tertangkap kamera menggunakan warga Palestina sebagai perisai manusia. Peristiwa itu terjadi saat konfrontasi di wilayah Kamp Pengungsi Al-Arroub di Tepi Barat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Tampak seorang warga Palestina yang dipaksa berlutut di tengah jalan. Matanya ditutup kain. Di belakangnya, terlihat dua tentara Israel yang menodongkan senjata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dengan adanya video tersebut memperlihatkan bahwa Israel yang menjadikan warga sipil sebagai perisai manusia, bukan Hamas seperti yang selama ini dituduhkan dan menjadi pembenaran pengeboman yang terus-menerus dilakukan. Tuduhan ini pun sering diulangi oleh para pemimpin Barat dan digaungkan oleh banyak media arus utama.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Gambaran tersebut juga menjadi tamparan bagi The Washington Post yang sembat membuat kartun yang menggambarkan bahwa Hamas menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai perisai manusia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kartun tersebut memicu kontroversi dan memicu kemarahan atas penggambaran “rasialis” dan “orientalis” terhadap orang Arab dan Palestina. Gambar ini berjudul Perisai Manusia yang menunjukan seorang pria dalam setelan jas berwarna gelap bergaris, dengan tulisan Hamas dalam huruf putih tebal terpampang di atasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Iran Kecam Sikap ‘Standar Ganda’ Negara Barat Pejuang HAM

Alis pria itu melengkung, hidungnya besar sekali. Dia memiliki empat anak yang diikatkan di tubuhnya, termasuk seorang bayi yang diposisikan di kepalanya. Seorang perempuan yang digambarkan berkerudung dan patuh meringkuk di belakangnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pria itu mengangkat jarinya dan awan pikiran di atasnya berbunyi: “Beraninya Israel menyerang warga sipil…”. Menurut kartun yang diterbitkan pada 6 November, dia adalah anggota Hamas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Di samping pria, wanita dan anak-anak, yang diapit oleh bendera Palestina, terdapat sebagian potret Dome of the Rock di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan di bawahnya terdapat lampu minyak.

Judul serta penggambaran anak-anak dan seorang perempuan yang terikat padanya, tampaknya merujuk pada tuduhan Israel bahwa Hamas menggunakan perisai manusia. Tuduhan ini pun sering diulangi oleh para pemimpin Barat dan digaungkan oleh banyak media arus utama.

Kartun itu diterbitkan ketika lebih dari 10 ribu warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 4.000 anak-anak, terbunuh dalam serangan militer Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Dua hari setelah publikasi, kemarahan di media sosial dan situs Washington Post semakin meningkat.

Berita Lainnya:
Biden: Iran Jangan Lakukan Serangan Balasan

Perwakilan Washington Post mengatakan Rabu (8/10/2023) malam, telah menghapus gambar tersebut setelah dikritik karena bersifat rasis dan tidak manusiawi terhadap warga Palestina. Seorang pengguna media sosial X menyebut gambar tersebut sangat keji, fanatik, dan tidak manusiawi.

Sedangkan pengguna lain mengatakan, dehumanisasi ini mengingatkan pada kartun anti-Semit yang menggambarkan orang Yahudi secara negatif. “Saya tidak bisa melupakan bagaimana ini terlihat persis seperti karakter antisemit tradisional, hanya dengan beberapa fitur yang dimodifikasi”, tulis seorang pengguna.

“Persis seperti inilah cara mereka menggambarkan orang Yahudi di surat kabar Eropa pada 1930-an,” ujar warganet.

 

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi