Sabtu, 04/05/2024 - 10:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ekonom: Indonesia Perlu Tumbuh 6-7 Persen Agar Jadi Negara Maju

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen per tahun selama 20 tahun untuk menjadi negara maju (high income country).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kalau Indonesia bisa mencapai pertumbuhan 6 sampai 7 persen selama 20 tahun tersebut maka Indonesia bisa menjadi negara maju,” kata Teuku kepada ANTARA di Jakarta, Senin (13/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Teuku menuturkan untuk menjadi negara maju, Indonesia menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi antara lain produktivitas masyarakat, peningkatan investasi, industrialisasi, hingga tenaga kerja kompetitif dan terampil.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Di mana mendorong pertumbuhan ekonomi ini faktornya macam-macam bisa dari peningkatan produktivitas masyarakat, bisa didorong dari adanya peningkatan investasi, pelatihan skill, tingkat pendidikan dan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Arus Lalu Lintas di GT Kalikangkung Semarang Menuju Jakarta Mulai Meningkat

Menurut dia, salah satu strategi yang paling bisa dilakukan Indonesia adalah industrialisasi yakni mendorong sektor manufaktur tumbuh dengan tingkat pertumbuhan signifikan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Hal itu dikarenakan sektor manufaktur bisa menciptakan lapangan kerja yang sangat besar, dan keterampilan kerja yang dibutuhkan relatif tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja bisa terjadi dengan sangat cepat di sektor manufaktur.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Mungkin itu tugas pertama yang perlu didorong itu sembari membangun aspek-aspek lainnya seperti meningkatkan iklim investasi, mendorong peningkatan kapasitas institusi, meningkatkan kualitas tenaga kerja dan kualitas pendidikan di Indonesia,” tuturnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugasi Forum Rektor Indonesia untuk memformulasikan upaya dan langkah agar perekonomian Indonesia dapat meningkat menjadi negara maju.

“Kami mendapat penugasan dari tanda kutip Pak Presiden untuk memformulasi dan mentekniskan, memastikan Indonesia menjadi negara maju di 2034 itu diperlukan apa saja,” kata Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih selepas diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Berita Lainnya:
Kedatangan Penumpang Arus Balik di Terminal Banda Aceh 2.135 Orang

Dalam pertemuan dengan Presiden, kata Nasih, Forum Rektor banyak membahas mengenai tantangan masa depan Indonesia, terutama mengenai sumber daya manusia unggul agar Indonesia dapat menjadi lima negara besar dunia. Untuk mencapai cita-cita tersebut, kata Nasih, perlu ada upaya bersama antara Pemerintah dan Forum Rektor.

“Dan tentu kami akan nanti membahas dengan lebih teknis sebagai bagian dari masukan menjadi pijakan para pengelola negara ini, siapa pun yang nanti akan memimpin bangsa dan negara ini,” kata Nasih.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi