Selasa, 07/05/2024 - 09:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengapa Jumlah Orang Indonesia yang Kena Diabetes Melonjak?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kasus diabetes di Indonesia mengalami lonjakan yang cukup tinggi pada periode 2011 hingga 2021. Tak hanya itu, jumlah pengidap diabetes yang tak terdiagnosis di Indonesia juga terbilang tinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Mengacu pada data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia memiliki sekitar lima juta kasus diabetes pada 2000. Jumlah tersebut lalu meningkat menjadi sekitar 7,29 juta pada 2011.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Luar biasanya, di 2021 menjadi 19,5 juta. Peningkatannya cepat sekali,” ungkap dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr dr Soebagijo Adi Soelistijo SpPD-KEMD FINASIM, dalam edukasi daring Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap 14 November.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Masih mengacu pada data IDF, dr Soebagijo mengungkapkan bahwa ada sekitar 14 juta orang di Indonesia yang hidup dengan diabetes namun tidak menyadarinya pada 2021. Artinya, di tahun tersebut ada sekitar 73,7 persen pasien diabetes yang belum terdiagnosis.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Dokter Soebagijo menjelaskan, Indonesia juga tak pernah keluar dari peringkat 10 besar negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak di dunia. Pada 2021, Indonesia menjadi negara kelima dengan jumlah pengidap diabetes berusia 20-79 tahun terbanyak di dunia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Komplikasinya Bisa Rusak Saraf, Ginjal, Hingga Jantung, Seperti Apa Gejala Awal Diabetes?

IDF juga memprediksi bahwa pada 2045, Indonesia masih akan menempati urutan kelima. Mereka mengestimasikan bahwa jumlah pengidap diabetes di Indonesia pada saat itu sudah meningkat hampir dua kali lipat menjadi 28,6 juta.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Ini merupakan masalah, sejak tahun 2000 kita tidak pernah keluar dari 10 besar, dalam hal (jumlah) penderita diabetes,” kata dr Soebagijo.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Bila mengacu pada data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, diabetes di Indonesia cenderung lebih banyak mengenai perempuan dibandingkan laki-laki. Prevalensi diabetes pada perempuan adalah 12,7 persen, sedangkan pada laki-laki 9 persen.

Terkait penyebaran kasusnya, dr Soebagijo mengungkapkan bahwa prevalensi diabetes di pedesaan sedikit lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi diabetes di pedesaan adalah sebesar 11,2 persen, sedangkan di perkotaan 10,6 persen.

Dari segi usia, kasus diabetes di Indonesia paling banyak ditemukan pada kelompok usia 55-64 dan 65-74 tahun. Kedua kelompok usia tersebut memiliki prevalensi diabetes sebesar 19,6 persen.

“Yang memprihatinkan, (prevalensi) pada usia 35-44 tahun mulai naik,” kata dr Soebagijo.

Berita Lainnya:
Kembar Siam Tertua di Dunia Wafat, Hidup dengan Tempurung Kepala Menempel Selama 62 Tahun

Tak hanya itu, kasus pradiabetes di Indonesia juga dapat menjadi ancaman tersendiri. Pradiabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah sudah di atas normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi pradiabetes di Indonesia mencapai 30,8 persen. Bila tidak diintervensi, pradiabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

“Kalau tidak ditangani secara baik, akan terjadi ledakan diabetes,” ucap dr Soebagijo.

Menurut dr Soebagijo, ada sejumlah faktor yang membuat prevalensi diabetes terus meningkat di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah faktor yang tidak bisa diintervensi, yaitu faktor genetik.

Akan tetapi, pengaruh faktor genetik terhadap kejadian diabetes tidak sebesar faktor lainnya, yaitu faktor gaya hidup. Menurut dr Soebagijo, gaya hidup memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi