Selasa, 30/04/2024 - 00:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Libatkan Anak Jadi Jurkam, Ganjar Juga Terindikasi Nepotisme

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Putra calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar juga menjadi juru kampanye yang memunculkan kritik soal nepotisme.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai, keterlibatan Alam bertolak belakangan dengan pidato Ganjar saat pengambilan nomor urut capres-cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Sayangnya Ganjar lupa, bahwa dirinya juga tidak berani benar-benar menunjukkan perilaku diri bebas dari nepotisme,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/11).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Polemik Warung Madura Buka 24 Jam, Mufti Anam: Aturan Harus Berpihak ke Pelaku Usaha Mikro
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sebab, anaknya Ganjar, ikut membantu memenangkan Ganjar, dengan alasan membantu bapaknya,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, keterlibatan anak Ganjar dalam tim sukses pemenangan turut digambarkan sebagai bentuk nepotisme, apalagi Alam mengaku akan terjun politik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ini adalah awal bibit nepotisme dalam politik, meski Ganjar berjanji tidak akan memberikan keistimewaan kepada anak ketika sudah terpilih dan menjabat sebagai capres,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Diperiksa Selama 13 Jam RBS Bungkam Soal Aktor dalam Korupsi Timah

Karena itu, Efriza memandang pidato Ganjar di pengambilan nomor urut capres-cawapres di KPU, yang menyebut demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Artinya, apa yang diungkapkan masih narasi besar, tapi kesadaran dirinya minim untuk memberikan contoh nyata, yang menunjukkan dirinya punya komitmen besar di awal, yakni bebas dari perilaku nepotisme,” demikian Efriza menambahkan. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi