Kamis, 02/05/2024 - 00:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jaksa Penuntut Mahkamah Pidana Internasional Kunjungi Israel, Cari Bukti Kejahatan Perang

ADVERTISEMENTS

 YERUSALEM — Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan mengunjungi Israel “atas permintaan dan undangan” para penyintas dan keluarga korban serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, ICC mengatakan pada hari Kamis (30/11/2023). Kedatangan Jaksa ini sekaligus mencari bukti pidana yang terkait serangan Hamas di 7 Oktober, dan balasan Israel ke Gaza setelahnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kunjungan ini, meskipun tidak bersifat investigasi, merupakan kesempatan penting untuk mengekspresikan simpati kepada para korban dan terlibat dalam dialog,” tulis pengadilan tersebut di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Khan juga akan melakukan perjalanan ke Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat senior Palestina, kata ICC.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Apakah Amerika akan Bantu Israel Lawan Iran? Ini Jawabannya

Militan Hamas menawan sekitar 240 tawanan dari Israel selatan dalam serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

ADVERTISEMENTS

Sejak saat itu, serangan udara, laut, dan darat Israel yang tanpa henti dan tanpa pandang bulu telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Gencatan senjata selama hampir seminggu yang telah menghentikan pemboman Israel yang mematikan selama berminggu-minggu akan berakhir pada hari Jumat, meskipun saat ini ada upaya untuk memperpanjangnya.

Qatar, yang telah memimpin negosiasi gencatan senjata yang didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, mengkonfirmasi bahwa jeda tersebut telah diperpanjang selama satu hari “di bawah kondisi yang sama seperti sebelumnya”.

Berita Lainnya:
Diplomat: Bantuan AS Wujud Kepanikan akan Jatuhnya Rezim Zelenskyy

Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel pada Rabu (29/11/2023) malam, dan dengan tekanan yang meningkat untuk perpanjangan jeda.

Perjanjian gencatan senjata telah menghentikan sementara pertempuran di Gaza, di mana pihak berwenang mengatakan hampir 15.000 orang telah terbunuh dalam kampanye militer Israel. Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 1.200 orang terbunuh dan sekitar 240 orang disandera dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu di dalam wilayah Israel.

Perjanjian gencatan senjata memungkinkan perpanjangan waktu jika Hamas dapat membebaskan 10 sandera lagi dalam sehari, namun sebelumnya kedua belah pihak memperingatkan bahwa mereka siap untuk kembali bertempur. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi