Rabu, 01/05/2024 - 14:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Masyarakat Lebih Pilih Jual Tanah, Lahan Pertanian Makin Sempit

ADVERTISEMENTS

Foto udara persawahan di antara perumahan di Kecamatan Sekarbela, Mataram, NTB, Kamis (21/7/2022). Data Dinas Pertanian Kota Mataram mencatat lahan pertanian di kota Mataram menurun sebanyak 15 hektare pada 2022 yakni dari 1.513 hektare menjadi 1.498 hektare.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kini lahan pertanian makin minim. Luasan lahan pertanian saat ini makin turun selama satu dekade terakhir.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sestama BPS Atqo Mardiyanto menjelaskan saat ini lahan pertanian berada di angka 87,5 juta hektare. Seperti misalnya di Jogja, kata Atqo, banyak lahan sawah yang lebih banyak dijual oleh masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Analis: Konflik Iran-Israel Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Banyak yang dijual. Tadinya lahan itu untuk pertanian, tapi saat ini makin berkurang. Tadinya warisan tapi saat diwariskan tidak untuk lahan pertanian,” kata Atqo di Ritz Caltron, Senin (4/12/2023).

ADVERTISEMENTS

Atqo juga menjelaskan hal ini juga memengaruhi banyak petani yang lebih memilih menjadi petani gurem. Hal ini ditunjukan dari jumlah petani gurem yang meningkat 19,54 persen atau sebanyak 16,89 juta petani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan

“Rumah Tangga Usaha Pertanian Gurem adalah rumah tangga yang menggunakan/menguasai lahan (pertanian dan tempat tinggal) kurang dari 0,50 hektar,” kata Atqo.

Selain persoalan lahan, saat ini jumlah petani di Indonesia makin menurun selama satu dekade terakhir. Terlebih, angkatan muda tak banyak beralih untuk menjadi petani.

Di mana saat ini petani didominasi oleh generasi X atau usia di atas 43 tahun dengan komposisi 42,39 persen dari total petani. Sementara generasi milenial mencakup 25,61 persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi