Selasa, 21/05/2024 - 11:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Petani Indonesia Mayoritas Lulusan SD, Angka Kesejahteraan Makin Rendah

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, salah satu penyabab turunnya produktivitas pertanian Indonesia dari tahun ke tahun adalah latar belakang pendidikan petani Indonesia yang rendah. Sehingga, minimnya inovasi dan upaya percepatan teknologi pertanian terhambat karena persoalan ini.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar menjelaskan hampir 75 persen tenaga kerja pertanian pendidikannya paling tinggi sekolah dasar. Rendahnya sektor pertanian dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hampir 75 persen tenaga kerja pertanian pendidikannya paling tinggi sekolah dasar. Sedangkan, para petani yang mampu menuntaskan pendidikan hingga gelar sarjana hanya 700 ribu orang atau hanya 1,82 persen dari jumlah petani yang ada di Indonesia.

Berita Lainnya:
BPS Catat Indeks Ketimpangan Gender 2023 Menurun, Apa Artinya?

“Data Februari 2023 menunjukan, sebagian besar tenaga kerja pertanian hanya menamatkan pendidikan di sekolah dasar,” kata Amalia, Senin (4/12/2023).

Selain itu, jumlah petani saat ini masih didominasi oleh kelompok tua. Usia petani saat ini mayoritas di usia 40-60 tahun.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Pekerja pertanian cenderung menua dan ini menjadi perhatian kita bersama untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian,” ujar Amalia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Hal ini menjadi tantangan besar yang berimbas pada upah ril buruh tani saat ini. Upah rill buruh tani saat ini tercatat hanya Rp 51.453.

“Upah ril buruh tani yang juga cenderung melemah. Upah nominal meningkat, tapi tidak bisa menggambarkan tingkat kesejahteraan petani. Upah riil ini cenderung menurun,” kata Amalia.

ADVERTISEMENTS

Hal ini membuat tingkat kesejahteraan petani juga makin terpuruk. BPS mencatat saat ini kemiskinan Indonesia terutama di wilayah pedesaan mencapai 12,22 persen.

ADVERTISEMENTS

“Pada umumnya, pedesaan ini didominasi perekonomiannya oleh sektor pertanian,” ujar Amalia.

Berita Lainnya:
BPS Sebut Logam Mulia Jadi Penyumbang Ekspor Terbesar Maret 2024

Ia mencontohkan, di Nias Utara, 52,95 persen PDB Nias bergantung pada sektor pertanian. Namun, hari ini tingkat kemiskinannya mencapai 21,79 persen.

“Tingkat kemiskinan masih tinggi justru di wilayah yang perekonomiannya justru ditopang dari sektor pertanian,” kata Amalia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi