Kamis, 02/05/2024 - 15:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, Perlukah Vaksinasi Booster?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menjelang liburan akhir tahun, kasus Covid-19 kembali meningkat. Itu tidak hanya terjadi di Singapura tetapi juga di Indonesia. Di tengah lonjakan kasus, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan vaksinasi booster memang perlu dilakukan lagi. Terlebih, vaksinasi booster yang dilakukan di Indonesia masih dinilai rendah. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut data yang dibagikan, capaian vaksin dosis 1 86,88 persen sementara dosis 2 74,56 persen. Namun, angka tersebut terus mengecil untuk vaksin booster. “Booster pertama hanya 38 persen booster kedua hanya dua persen. Ini juga merupakan tantangan bagi kita bahwa booster kita angkanya rendah sekali,” kata Ketua Satgas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof DR dr Erlina Burhan dalam konferensi pers daring, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Mengenal Hernia, Penyakit yang Diderita PM Israel Benjamin Netanyahu
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seiring berjalannya waktu, daya tahan tubuh (antibodi) dalam melawan Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksinasi akan berkurang, khususnya setelah 6 hingga 12 bulan. “Vaksinasi booster, khususnya pada kelompok rentan (manula, daya tahan tubuh rendah) dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Erlina menjelaskan, sejumlah gejala yang didapat dari subvarian BA.2.86, EG.5, dan HK.3. Sebenarnya, gejalanya ringan sama seperti Omicron. Namun, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah infeksi BA.2.86, EG.5, dan HK.3 menghasilkan gejala yang berbeda dari varian lain.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Secara umum, gejala Covid-19 cenderung serupa di antara berbagai varian, yaitu demam tinggi, batuk, rhinorrhea, kehilangan penghidu dan pengecap,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sidang Doktoral, Perwira Menengah Polri Ini Ungkap Sekuritas Kesehatan dari Pandemi Covid

Faktor penentu berat atau ringannya gejala lebih bergantung pada kekebalan tubuh seseorang daripada varian yang menyebabkan infeksi. Kekebalan tubuh rendah umumnya ditemukan pada lansia, orang dengan komorbiditas, dan orang dengan kondisi imunokompromis.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Erlina mengajak masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan jika berkegiatan di luar. Misalnya, dengan menggunakan masker saat di keramaian dan perjalan, batasi waktu saat berada di ruangan tertutup, dan vaksinasi Covid-19 booster.

“Melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi terbukti menyelamatkan kita dari pandemi Covid-19. Mari mulai terapkan kembali protokol kesehatan dan vaksinasi,” kata dia. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi