Rabu, 08/05/2024 - 18:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pneumonia Bisa Sebabkan Kematian Apabila Terjadi Kondisi Ini

ADVERTISEMENTS

Pneumonia merupakan penyebab kematian balita tertinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Anggota Komite Ahli tuberkulosis Kementerian Kesehatan Dr dr Nastiti Kaswandani, SpA(K), mengatakan, pneumonia atau infeksi paru-paru akibat berbagai jenis bakteri termasuk Streptococcus pneumoniae, virus atau jamur, bisa membahayakan jiwa seiring terganggunya fungsi paru. “Menyebabkan anak tanpa sesak sehingga kalau berlanjut maka terjadi kekurangan oksigen di semua organ, sehingga menyebabkan kematian,” kata Nastiti dalam seminar daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis (11/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Infeksi pada paru menyebabkan terjadi akumulasi cairan di rongga atau kantong paru sehingga dengan banyaknya cairan, kantung paru terisi cairan menyebabkan terjadi gangguan fungsi penyerapan oksigen. Nastiti mengatakan, pneumonia merupakan penyebab kematian balita tertinggi. Pada 2018, penyakit itu merenggut nyawa lebih dari 18.000 anak balita di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dokter Sebut tak Merokok Dapat Cegah Pneumonia
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebagian besar kematian akibat pneumonia terjadi pada anak berusia di bawah dua tahun dan nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama kehidupan. Pneumonia mudah menyebar seperti halnya COVID-19 dan mycoplasma pneumoniae yang dapat ditularkan secara mudah melalui droplet atau percikan ludah atau air liur dan batuk, dengan gejala diawali batuk, demam, lalu gejala saluran napas lainnya seperti pilek, hidung tersumbat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Ketika sudah mengenai jaringan paru, maka akan timbul gejala-gejala seperti napas menjadi cepat, ngos-ngosan. Ada tarikan dinding dada pada saat bernapas, itu merupakan gejala pneumonia yang harus membuat orangtua membawa anaknya ke rumah sakit,” Nastiti menjelaskan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Apa Itu Fenomena Heat Stroke, Cuaca Panas Ekstrem yang Sebabkan Kematian di Thailand?

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah, tidak mendapatkan imunisasi lengkap, mengalami gizi buruk, lalu tidak mendapatkan ASI eksklusif merupakan faktor risiko anak terkena pneumonia. Selain itu, ada juga faktor lingkungan, seperti cuaca yang kurang baik, pajanan polusi termasuk di dalam rumah antara lain karena menggunakan solid fuel (bahan bakar padat) seperti kayu bakar atau arang, serta rokok.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi