Rabu, 08/05/2024 - 17:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

10 Kebiasaan Umum Pengemudi yang Bisa Menjadi Tanda Kondisi Mematikan

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Saat mengendarai kendaraan, terlebih saat perjalanan jauh, terkadang rasa lelah dan kantuk menghampiri pengemudi. Hal tersebut bisa membahayakan diri pengemudi maupun penumpang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Agar tetap waspada saat berkendara, pengemudi kerap menurunkan jendela atau menyalakan radio. Sebuah penelitian menunjukkan aktivitas tersebut bisa menjadi tanda-tanda apnea tidur obstruktif (OSA).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Obstructive sleep apnea adalah gangguan tidur yang diperkirakan memengaruhi sekitar 1,5 juta orang Inggris, menurut Asthma + Lung UK. Berdasarkan sumber National Health Service (NHS), Inggris, gejala apnea tidur terutama terjadi saat Anda tidur, yaitu termasuk pernapasan berhenti dan mulai, membuat suara terengah-engah, mendengus atau tersedak, sering terbangun, dan mendengkur keras.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada siang hari, penderita juga dapat merasa sangat lelah. Mereka merasa sulit berkonsentrasi, mengalami perubahan suasana hati, dan sakit kepala saat bangun tidur.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ciri Ibu Hamil yang Alami Gangguan Kesehatan Mental, Jangan Sepelekan

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Para peneliti juga menemukan kebiasaan minum teh/kopi atau bernyanyi agar tetap waspada saat mengemudi juga bisa menandakan Anda menderita penyakit mendengkur yang mematikan. Hal ini bisa berarti mereka lebih mungkin mengalami kecelakaan saat mengemudi, serta menderita masalah kesehatan yang lebih luas.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut dr Akshay Dwarakanath dari Rumah Sakit milik James University di Leeds, Inggris, hingga seperlima tabrakan di jalan mungkin disebabkan oleh kelelahan atau kantuk.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Banyak pasien OSA mengemudi karena alasan pribadi atau profesional dan terdapat bukti bagus yang menunjukkan bahwa beberapa pasien berisiko lebih tinggi mengalami tabrakan di jalan,” kata dr Dwarakanath, dilansir The Sun, Jumat (19/1/2024).

Studi terbaru yang dipublikasikan di ERJ Open Research mengamati bagaimana OSA memengaruhi kebiasaan-kebiasaan mengemudi masyarakat. Para peneliti membandingkan 119 orang pengidap OSA yang belum memulai pengobatan dengan 105 orang yang tidak mengidap OSA.

Berita Lainnya:
Ahli Tekankan Skrining Hipotiroid Kongenital Saat Anak Baru Lahir

Mereka ditanya tentang rasa kantuknya secara umum, kantuk saat mengemudi, strategi apa yang mereka gunakan untuk tetap waspada saat mengemudi, dan riwayat insiden mengemudi, seperti tabrakan-tabrakan. Hingga sepertiga penderita OSA menggunakan setidaknya tiga strategi untuk tetap terjaga saat mengemudi, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Strategi yang dilakukan juga mencakup perpindahan posisi duduk, mengunyah permen karet atau makan, berhenti untuk berjalan-jalan, dan menggerak-gerakkan tangan/kaki atau berolahraga. Ada juga yang mencoba berhenti untuk tidur siang dan berhenti untuk mencuci muka dengan air dingin.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi