Selasa, 30/04/2024 - 00:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Minum Sari Kurma Mentah, Pria Ini Terinfeksi Virus Nipah, Otaknya Membengkak Lalu Wafat

ADVERTISEMENTS

Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah. Seorang warga Bangladesh terinfeksi virus Nipah setelah minum sari kurma yang terkontaminasi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Seorang pria asal Bangladesh yang tidak diungkap identitasnya dilaporkan meninggal dunia karena virus Nipah. Dia mengalami pembengkakan otak setelah meminum sari kurma mentah yang terkontaminasi urine atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi virus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Virus Nipah, yang menginspirasi cerita dalam film blockbuster Contagion tentang pandemi global, bisa menewaskan hingga 75 persen orang yang terinfeksi. Direktur Institut Epidemiologi, Pengendalian dan Penelitian Penyakit (IEDCR) Kementerian Kesehatan Bangladesh, Tahmina Shirin, telah mengonfirmasi kasus kematian itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menkes: Edukasi Ibu Rumah Tangga Penting dalam Penanganan Arbovirus
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sampelnya dikirim untuk uji laboratorium, dan hasilnya positif. Kami mengetahui bahwa orang tersebut meminum sari kurma mentah,” ungkap Shirin, dikutip dari laman The Sun, Rabu (31/1/2024).

ADVERTISEMENTS

Kementerian Kesehatan Bangladesh telah memperingatkan masyarakat agar tidak meminum sari kurma mentah, sebab sudah ada 139 orang tertular virus Nipah setelah mengonsumsi minuman yang terkontaminasi. Nipah adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan seperti kelelawar buah dan babi ke manusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Penyakit akibat virus Nipah pertama kali diidentifikasi di Malaysia pada 1999, namun sebagian besar penyakit menyebar di Bangladesh dan India. Sebanyak 10 dari 14 orang yang terinfeksi virus Nipah di Bangladesh meninggal pada 2023.

Berita Lainnya:
3 Negara Larang Celana Dalam Berenda, Apa Memang Berbahaya?

Menurut IEDCR, itu adalah jumlah kematian tertinggi dalam tujuh tahun. Dari pasien yang selamat, sekitar 20 persen mengidap kondisi neurologis jangka panjang, termasuk perubahan kepribadian atau gangguan kejang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan Nipah sebagai “patogen prioritas” dengan potensi pandemi. Penyakit itu dapat dengan cepat menyerang sistem pernapasan dan saraf pusat. Belum ada obat atau vaksin untuk mengobati Nipah, namun delapan kelompok ahli sedang berupaya mengembangkan suntikan untuk memitigasi virus tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi