Selasa, 30/04/2024 - 00:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Beli KRL dari China, KAI Pastikan Rangkaian Sesuai Spesifikasi Kemenhub

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — KAI Commuter saat ini sudah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan  sarana kereta rel listrik (KRL) baru antara KAI Commuter dengan CRRC Sifang Co. KAI Commuter memastikan tiga rangkaian KRL seri KCI-SFC120-V sudah melalui tahapan-tahapan dan pembahasan teknis yang panjang, dan mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sarana KRL seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” kata Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (2/2/2024). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menjelaskan, KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu kepada Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Proses tersebut dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Seluruh proses ini juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter,” ucap Anne. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia menambahkan, KAI Commuter juga harus memastikan ketepatan waktu pengiriman agar pengguna KRL dapat terlayani dengan baik. Hal tersebut juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek yang harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan.

Berita Lainnya:
KAI Sediakan Kereta Tambahan Khusus Yogyakarta-Gambir PP untuk Arus Balik

Dalam proses persiapan teknis, Anne menyebut, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL. Setelah proposal resmi dari produsen KRL Jepang yakni J-TREC pafa Oktober 2023, pihak produsen menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya. 

“Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh,” ucap Anne. 

Selain itu juga, dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya. Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan. 

Berita Lainnya:
KAI: Pelintasan Kereta Api Tanggung Jawab Pemda

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan, KAI Commuter saat ini melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasionalnya. “Untuk itu harus memiliki sarana KRL yang andal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” kata Didiek.

Usai penandatanganan kontrak kerja sama, Chairman of CRRC Sun Yongcai juga menyampaikan komitmen untuk memberikan kualitas sarana kereta terbaik ke Indonesia. Yongcai mengharapkaj sarana KRL tersebut juga bisa menjadi produk yang bisa diandalkan di Indonesia.

Proses pengadaan sarana KRL baru ini sebagai langkah KAI Commuter dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan dia juta lebih pengguna per hari pada tahun 2025. Saat ini, rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870-950 ribu orang perhari.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi