Rabu, 01/05/2024 - 13:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bulog tak Lagi Batasi Permintaan Beras SPHP Bagi Kios dan Ritel

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa tak ada lagi pembatasan bagi kios di pasar tradisional maupun ritel modern jika mengajukan permintaan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jadi SPHP bisa ambil berapa saja, ritel modern mau ambil SPHP berapa saja bisa,” kata Bayu, saat diskusi bersama awak media terkait Data dan Fakta Kondisi Perberasan Indonesia Terkini, di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menyampaikan tidak akan membatasi pembelian beras program SPHP oleh ritel modern maupun ritel di pasar tradisional. Kebijakan tersebut diambil guna memastikan kebutuhan beras masyarakat dapat terpenuhi dan menjaga stabilisasi harga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ke depan untuk beras SPHP karena ini kebijakannya ada di internal Bulog, maka kami sangat memflesibelkan bagi yang ingin beras SPHP,” ujar Bayu.

ADVERTISEMENTS

 

Berita Lainnya:
Eskalasi Konflik di Timur Tengah Akan Berdampak ke Komoditas Pangan

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Bayu mengatakan bahwa ritel modern maupun kios beras di pasar tradisional dapat memborong beras SPHP tanpa dibatasi kuota. Sebelumnya Bulog membatasi permintaan bagi kios maupun ritel terhadap kuota beras SPHP.

“Kemarin itu kebijakan Bulog satu toko, satu warung dan hampir semua beras SPHP di warung bukan yang di modern, kalau yang di pasar-pasar itu kan ada kios beras, yang di warung itu ngambilnya maksimum 2 ton, ada ketentuan itu,” ujar Bayu pula.

 

Bayu menuturkan bahwa kebijakan tersebut akan berlaku sampai dengan Maret terutama pada suasana Ramadhan 1445 Hijriah.

Beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp10.900 per kilogram.

“Cuma Bulog bisa menyalurkan kalau diminta, kalo enggak diminta enggak bisa,” kata Bayu pula.

Berita Lainnya:
Ideas: Realisasi Zakat Fitrah dengan Baik Bisa Tekan Kemiskinan Ekstrem

Bagi distributor yang melakukan permintaan beras SPHP ke Bulog diharuskan menyertakan daftar siapa ritel dan warung yang dipasok.

Bayu menyebut bahwa hingga 12 Februari 2024, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 226 ribu ton beras SPHP secara nasional.

“Jadi sampai 12 Februari kita sudah kucurkan 226 ribu ton beras SPHP, dan selama bulan Februari ini kita sudah mengucurkan lebih dari 60.000 ton secara nasional,” ujar Bayu.

Perum Bulog mencatat stok beras saat ini mencapai 1.180.000 ton atau 1,18 juta ton yang dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.

Menurut Bayu, dengan jumlah stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog tersebut, maka dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara nasional selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, baik untuk bantuan pangan Rp0, beras Program SPHP hingga menjadi beras komersial.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi