Sabtu, 04/05/2024 - 22:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Menengok Foto Maksimum Matahari, Fenomena yang Terjadi Setiap 11 Tahun

ADVERTISEMENTS

Foto maksimum matahari. Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis foto yang menangkap peningkatan gejolak di permukaan matahari.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis foto yang menangkap peningkatan gejolak di permukaan matahari. Foto diambil saat matahari bergerak menuju titik maksimum matahari pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Maksimum matahari yang terjadi kira-kira setiap 11 tahun, menandai puncak aktivitas matahari, yang didorong oleh medan-medan magnet matahari yang dinamis dan selalu berubah. Dilansir Geo News, Jumat (23/2/2024), pada periode ini terjadi lonjakan frekuensi dan intensitas bintik-bintik matahari di permukaan matahari. Memanfaatkan citra instrumen Extreme Ultraviolet Image (EUI) pada Solar Orbiter milik ESA, para astronom dengan cermat membuat visualisasi yang menggambarkan transformasi matahari dari Februari 2021 hingga Oktober 2023. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
14 Orang Meninggal Dunia Tertimbun Tanah Longsor di Tana Toraja
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Citra tersebut mengungkapkan ledakan-ledakan cemerlang, bintik-bintik matahari gelap, dan putaran plasma serta gas super panas yang memukau saat matahari bergerak menuju puncak aktivitas magnetisnya. Siklus matahari 25, siklus yang sedang berlangsung, diperkirakan akan mencapai klimaksnya pada pertengahan hingga akhir tahun 2024, setahun lebih awal dari perkiraan-perkiraan awal.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Solar minimum yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas matahari terjadi pada Desember 2019, tepat sebelum peluncuran Solar Orbiter. Pejabat ESA menjelaskan sifat siklus aktivitas matahari. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Pada awal siklus (minimum matahari), terdapat aktivitas yang relatif sedikit dan bintik-bintik matahari yang sedikit,” ujar pejabat ESA.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Aktivitas tersebut terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada saat matahari maksimum, dan akhirnya mereda hingga mencapai titik minimum. Membandingkan gambar-gambar dari Februari 2021 hingga Oktober 2023, visualisasi tersebut dengan jelas menggambarkan transisi matahari dari relatif tenang ke aktivitas tinggi selama pendekatan Solar Orbiter. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
BMKG Minta Warga Waspada Perubahan Cuaca Saat Pancaroba

Siklus matahari 25 telah menunjukkan aktivitas yang kuat. Itu menampilkan jilatan-jilatan api matahari yang kuat dan lontaran-lontaran massa koronal, yang cukup kuat untuk berdampak pada jaringan-jaringan tenaga listrik, GPS, dan satelit-satelit bumi, sehingga berpotensi menyebabkan pemadaman-pemadaman radio. 

Setelah matahari maksimum, kutub magnet matahari berbalik, memulai periode ketenangan matahari minimum. Meskipun Solar Orbiter membantu memprediksi siklus-siklus matahari, konfirmasi maksimumnya menunggu pengamatan penurunan jumlah-jumlah bintik matahari. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi